Galeri Nasional Gelar Pameran Seni Rupa Koleksi Nasional #3 “POROS” | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Istimewa

Galeri Nasional Gelar Pameran Seni Rupa Koleksi Nasional #3 “POROS”

Ceknricek.com -- Galeri Nasional Indonesia kembali menyelenggarakan Pameran Seni Rupa Rupa Koleksi Nasional #3 “POROS” yang mulai dibuka pada Kamis (12/8/21).

Pameran seni rupa ini akan menampilkan 29 karya yang mencakup 16 monumen/patung publik, 3 miniatur monumen/patung publik yang salah satunya dikerjakan dengan teknologi digital sculpting dan 3D printing, 4 maket monumen/patung publik, 4 relief, 1 mural, dan 1 lukisan.

Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto, menjelaskan, Pameran Seni Rupa Koleksi Nasional #3 “POROS” dikemas dengan formulasi yang berbeda dari dua pameran sebelumnya, baik dalam hal format, tema, pemilihan dan presentasi karya, serta cara mengapresiasinya.

“Karya-karya ini akan disajikan dalam bentuk foto dan video dari berbagai sudut sehingga didapatkan sudut pandang secara menyeluruh bahkan jarak pandang yang sangat dekat sehingga tampak detail-detail karya yang bisa jadi selama ini sebagian besar masyarakat tidak bisa mengaksesnya,” papar Pustanto dalam saran tertulis, Rabu (11/8/21).

Selain itu, menurut dia juga akan disajikan infografis peta persebaran yang menunjukkan titik lokasi karya-karya tersebut berada. Lebih lanjut dia menyebut dalam pameran daring ini, publik dapat memilih dan menyaksikan karya-karya koleksi nasional yang disukai, diinginkan, bahkan bisa mengaksesnya kapan saja dan di mana saja.

"Semoga pameran ini dapat memicu munculnya upaya-upaya lain terkait dengan penyelamatan karya seni rupa koleksi nasional,"imbuhnya.

Kurator Galeri Nasional Indonesia,Suwarno Wisetrotomo, memaparkan gagasan kuratorial pameran ini mengambil ranah persoalan dari kerangka pengertian “karya seni [rupa] publik” atau public art yang mengacu pada karya-karya seni rupa tertenu.

“Umumnya karya patung—yang walaupun bisa dikerjakan oleh seniman secara individual, namun direncanakan dan dikerjakan atas inisiatif dan “kepentingan” sebuah lembaga tertentu—agar karya itu bisa ditempatkan di ruang publik, baik secara luas maupun terbatas,”papar Wisetrotomo.

Secara garis besar, gagasan kuratorial pameran ini menurut dia adalah untuk mengaktualisasikan bentuk-bentuk pengalaman seni terhadap karya-karya seni rupa—umumnya adalah karya patung dan sedikit kasus karya lukisan—yang terletak di ruang publik.

“Agenda ini semata untuk meningkatkan kepedulian warga terhadap lingkungan sekitar, utamanya terkait dengan karya-karya seni rupa di ruang publik,” ungkapnya.

Bagi pengunjung yang ingin menikmati pameran ini dapat mengunjungi laman https://galnasonline.id/.



Berita Terkait