Golkar Terancam Pecah (Lagi) | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Katadata

Golkar Terancam Pecah (Lagi)

Ceknricek.com -- Suasana jelang Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar makin memanas. Ketegangan itu dilatarbelakangi adanya pelanggaran kesepakatan antara kubu Airlangga Hartanto, dengan kubu Bambang Soesatyo (Bamsoet).

Dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi di Jakarta, Rabu (20/11), Achmadi Noor Supit, Ketua Timses Bamsoet, mengatakan Munas Golkar 2019 yang dijadwalkan 3-6 Desember mendatang, bahkan berpotensi melahirkan munas tandingan seperti Ancol vs Bali, medio 2014 silam. "Golkar pecah lagi karena tindakan anti demokrasi dan intimidatif dari Airlangga Hartarto dan orang-orang dekat sekelilingnya," katanya.

Menurut Achmadi, ada beberapa hal yang membuat Bamsoet sulit bertahan dalam posisi cooling down. "Tidak dipenuhinya komitmen oleh Airlangga Hartarto terhadap Bamsoet sebelum pemilihan ketua MPR untuk merangkul dan mengakomodir para pendukung Bamsoet dalam susunan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) di DPR RI membuat gerbong Bamsoet semakin militan," katanya. 

Baca Juga: DPD II Partai Golkar Penentu Skenario Aklamasi Pemilihan Ketua Umum

Apalagi, kondisi itu kemudian disusul dengan tindakan sewenang-wenang Airlangga melakukan penggusuran sejumlah posisi dan pemecatan sejumlah tenaga ahli Fraksi Partai Golkar yang menjadi pendukung Bamsoet. Tak cuma itu, terjadi pula pencoretan terhadap seluruh anggota kepanitiaan Munas Golkar yang terindikasi pro Bamsoet. 

Achmadi menegaskan, tindakan ini jelas-jelas melanggar “gentleman agreement” dan keputusan rapim untuk mendahulukan musyawarah mufakat sebelum voting. Ini adalah perilaku yang dapat diartikan sebagai tindakan mempertontonkan kekuasaan yang otoriter dan suka-suka, serta melakukan tindakan “melanggar kesepakatan” atau wanprestasi sehingga tidak mungkin lagi ada kesepakatan atau musyawarah mufakat. 

"Hal itu tentu saja akan memunculkan perlawanan dan berpotensi melahirkan Munas tandingan seperti Ancol vs Bali pada waktu lalu serta permasalahan hukum lain yang tak bisa dihindari," kata Achmadi. 

BACA JUGA: Cek BREAKING NEWS, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini


Editor: Farid R Iskandar


Berita Terkait