Oleh Redaksi Ceknricek.com
11/18/2019, 15:16 WIB
Ceknricek.com -- Sebanyak 514 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar akan menjadi penentu berjalan atau gagalnya skenario aklamasi pemilihan ketua umum dalam Musyawarah Nasional Partai Golkar, 4-6 Desember mendatang.
Analisa tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, di Jakarta, Senin (18/11). Ia mengatakan, dengan jumlah 514, pengurus Golkar tingkat kabupaten/kota itu menjadi pemilik suara yang paling signifikan dalam Munas Golkar. Sedangkan DPD I tingkat provinsi cuma berjumlah 34.
"Jadi, kalau ada kandidat ketua umum yang sudah sangat percaya diri terpilih karena didukung mayoritas DPD I, jelas hal tersebut keliru," ujar Pangi seperti dikutip Antara.
Sumber: Istimewa
Ia mencontohkan Munas Golkar tahun 2004. Kala itu Akbar Tandjung sebagai calon ketua umum Golkar sangat percaya diri karena sudah memegang penuh suara DPD I. Namun, Akbar akhirnya dikalahkan oleh Jusuf Kalla Yang bergerilya mendekati DPD II.
Menurut Pangi, pengalaman pada 2004 tersebut menjadi gambaran bagaimana Munas Golkar selalu dinamis, dengan soliditas DPD II sebagai faktor penentu pemenangan calon ketua umum.
Sumber: Detik.com
"DPD II selalu menjadi silent majority yang ketika solid mendukung seorang calon tertentu sangat bisa membalikkan keadaan awal yang sebelumnya didominasi vocal minority seperti DPD I," ujarnya.
Dengan kekuatan yang sangat signifikan tersebut, DPD II harus menyuarakan suara mereka secara independen demi perbaikan dan eksistensi partai ke depan. "Jangan mau suara DPD II diklaim, apalagi 'dibeli' oleh DPD I," ujar Pangi.
Klaim Bamsoet
Di tempat terpisah, Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengklaim dirinya telah didukung 367 DPD Golkar untuk maju sebagai calon ketua umum (ketum) Golkar.
"Alhamdulillah dukungan DPD sudah lebih dari 367 yang memiliki suara. Ya nanti lihat perkembangan selanjutnya," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (18/11).
Baca Juga: Ketua DPD II Partai Golkar Tolak Airlangga Calon Tunggal Ketua Umum
Sumber: Istimewa
Dia meyakini desakan tersebut dilatarbelakangi harapan agar Partai Golkar semakin kuat karena para kader berharap ada kemajuan pada Pemilu 2024.
Sejauh ini, Bamsoet masih enggan menyebutkan secara pasti, apakah ia jadi maju atau tidak dalam kontestasi ketum Golkar. "Soal maju atau tidak, ya tunggu saja, sabar saja kenapa sih. Belanda masih jauh," ujarnya.
Bamsoet juga tak berkomentar saat disinggung apakah pihaknya akan melakukan perlawanan seandainya pemilihan ketum Golkar dipaksakan secara aklamasi.
"Saya tidak dalam posisi menerima atau menolak (apabila pemilihan dilakukan secara aklamasi), karena yang punya suara yang nanti akan bersuara," kata dia.
BACA JUGA: Cek BREAKING NEWS, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini
Editor: Farid R Iskandar