Ceknricek.com -- Direktur Utama Google dan Alphabet Inc, Sundar Pichai, setuju bahwa gagasan kecerdasan buatan, artificial intelligence (AI), harus diatur karena bahaya yang ditimbulkan salah satunya teknologi pengenal wajah.
"Tidak ada keraguan bahwa kecerdasan buatan harus diatur. Terlalu penting untuk tidak diatur," kata Pichai dalam kolom opini di The Financial Times, seperti dikutip dari laman The Verge, Selasa (21/1).
Pichai mengharapkan pendekatan yang digunakan untuk regulasi AI tidak akan mengontrol sepenuhnya. Contohnya, kendaraan otonom memang membutuhkan aturan baru, namun, area lainnya seperti layanan kesehatan justru bisa diperluas menggunakan produk yang dilengkapi dengan AI.
"Perusahaan seperti kami ini tidak bisa hanya membuat teknologi baru yang menjanjikan dan membiarkan pasar memutuskan bagaimana teknologi itu akan digunakan," kata Pichai.
Sumber: Gettyimages
"Kami juga memiliki kewajiban untuk memastikan teknologi tersebut dimanfaatkan untuk kebaikan dan tersedia untuk semua orang," tambahnya.
Baca Juga: Google Gandeng WWF Luncurkan Platform Wildlife Insights untuk Pelestarian Satwa
Pichai, yang baru menjabat sebagai CEO Alphabet Inc, menilai perlu ada standar global yang menyasar kesulitan yang dialami perusahaan teknologi, jika nanti ada regulasi AI.
Sebagaimana diketahui, Uni Eropa baru-baru ini melarang teknologi pengenal wajah, facial recognition, selama lima tahun. Tidak hanya itu, Amerika Serikat juga sedang membahas aturan tentang kecerdasan buatan tanpa mengganggu inovasi.
Pichai dalam tulisan tersebut pun tidak meminta perusahaan yang menjual teknologi pengenal wajah, seperti Amazon, untuk berhenti.
BACA JUGA: Cek LINGKUNGAN HIDUP, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
Editor: Farid R Iskandar