Kemlu.go.id, Jumat (27/12) melaporkan, pernyataan tersebut disampaikan Presiden Conde kepada Dubes RI untuk Senegal merangkap Guinea, Mansyur Pangeran, di Conakry, Guinea. Pertemuan yang berlangsung Sabtu (21/12) hingga Selasa (24/12) itu turut dihadiri Menteri Investasi dan Kerja Sama Sektor Publik Guinea, Gabriel Curtis dan Menteri Pertambangan dan Geologi Guinea Abdoulaye Magassouba.
“Pertemuan membuahkan hasil yang positif, di antaranya keinginan kuat Presiden Alpha Conde agar Indonesia secepatnya mewujudkan kerja sama konkrit dengan Guinea di bidang investasi, pengembangan infrastruktur, pertambangan, pertanian, kesehatan dan agrikultur yang sesuai dengan bidang potensi prioritas kedua negara," tutur Dubes Mansyur Pangeran.
Menurut dia, Indonesia mendapatkan tawaran untuk berinvestasi di Coloma City, yang akan menjadi Ibu kota dan pusat pemerintahan baru Guinea pada tahun 2040. Ditawarkan pula investasi di Conoma Island yang akan menjadi Exclusive Economic Zone Guinea.
“Indonesia dinilai dapat berkontribusi dalam pengembangan kedua wilayah tersebut, terutama dalam pembangunan infrastruktur," paparnya.
Di sisi pertambangan, Guinea membuka lebar kesempatan bagi Indonesia untuk berinvestasi di bidang sumber daya alam yang dimiliki negara itu. Indonesia tertarik untuk mengembangkan kerja sama dalam pertambangan bauksit kualitas tinggi, bijih besi, emas, nikel, phospat yang dimiliki oleh Guinea dalam jumlah yang besar.
Baca Juga: Thailand Berencana Investasi Pengolahan Ikan Tuna di Surabaya
Dubes Mansyur juga menyampaikan undangan Presiden Alpha Conde kepada Presiden Joko Widodo untuk berkunjung ke Guinea, sebagai kunjungan balasan Presiden Alpha Conde di Jakarta tahun 2016. Selain itu, Presiden Alpha Conde juga mengharapkan Indonesia segera membuka Kedutaan Besarnya kembali di Conakry yang ditutup pada tahun 1973.
Menindaklanjuti pertemuan tersebut, Indonesia dan Guinea akan melakukan identifikasi prioritas kerja sama melalui saling kunjung tim ahli, pengiriman delegasi yang mencakup berbagai bidang agar kerja sama konkrit dapat dilangsungkan secepatnya.
Guinea adalah negara salah satu negara di Afrika Barat yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang signifikan, dan menjadi tujuan investasi asing dari Tiongkok dan beberapa negara Eropa. Guinea juga merupakan negara yang dipandang telah stabil kondisi politik dan keamanannya, sehingga dapat menjadi tujuan investasi yang baik bagi Indonesia dalam rangka menembus pasar non-tradisional.
BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini