Gunung Agung Erupsi, Tinggi Kolom Abu Capai 2.000 Meter | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Ilustrasi Gunung Agung mengeluarkan asap hitam. Foto: dok balicitizen

Gunung Agung Erupsi, Tinggi Kolom Abu Capai 2.000 Meter

Ceknricek.com -- Gunung Agung di Bali kembali erupsi, Jumat (31/5) pukul 11.42 WITA, dengan tinggi kolom abu teramati 2.000 meter di atas puncak atau 5.142 meter di atas permukaan laut.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kasbani mencatat, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan timur.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi ± 8 menit 4 detik," kata Kasbani dalam keterangan resminya, Jumat (31/5).

Kasbani juga mengatakan terdengar suara gemuruh di pos Rendang akibat erupsi tersebut. Saat ini, Gunung Agung berada pada status level III atau siaga.

Berdasarkan hasil metode "RGB" (Red Green Blue) Citra Satelit Cuaca Himawari pada pukul 12.00 WITA, debu vulkanik Gunung Agung terdeteksi bergerak ke arah selatan.

PVMBG juga mengimbau masyarakat, pendaki, dan wisatawan di sekitar Gunung Agung agar tidak berada serta tidak melakukan aktivitas apa pun di zona perkiraan bahaya, yakni di seluruh area di dalam radius empat kilometer dari kawah puncak Gunung Agung.

"Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual atau terbaru," katanya.

Selain itu, masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung diminta mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi. Risiko itu terutama patut diwaspadai pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landasan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.



Berita Terkait