Hal yang Perlu Kita Ketahui Tentang Varian Omicron | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Istimewa

Hal yang Perlu Kita Ketahui Tentang Varian Omicron

Ceknricek.com-- WHO menetapkan varian B.1.1.529 sebagai variant of concern (VOC) bernama Omicron. Ini yang perlu Anda ketahui saat ini tentang varian baru virus corona itu. Keputusan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO berdasarkan pada bukti yang diberikan kepada Kelompok Penasihat Teknis WHO tentang Evolusi Virus (TAG-VE).

“Omicron memiliki beberapa mutasi yang mungkin berdampak pada perilakunya, misalnya, seberapa mudah menyebar atau tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya," kata WHO dalam pernyataan tertulis Minggu (28/11/21).

Menurut WHO, berikut yang perlu Anda ketahui saat ini tentang varian Omicron:

Pengetahuan terkini varian Omicron

Para peneliti di Afrika Selatan dan seluruh dunia sedang melakukan penelitian untuk lebih memahami banyak aspek varian Omicron dan akan terus membagikan temuannya.

Penularan varian Omicron

Belum jelas, apakah Omicron lebih mudah menular, misalnya, lebih mudah menyebar dari orang ke orang dibandingkan dengan varian lain, termasuk Delta.  Yang jelas, jumlah orang yang dites positif tekena varian Omicron telah meningkat di wilayah Afrika Selatan. Tapi, studi epidemiologi sedang dilakukan untuk memahami, apakah itu karena Omicron atau faktor lainnya.

Tingkat keparahan penyakit akibat varian Omicron

Belum jelas, apakah infeksi Omicron menyebabkan penyakit yang lebih parah dibanding infeksi varian lain, termasuk Delta.  “Data awal menunjukkan, ada peningkatan tingkat rawat inap di Afrika Selatan, tetapi ini mungkin disebabkan oleh peningkatan jumlah keseluruhan orang yang terinfeksi, bukan akibat infeksi spesifik dengan Omicron," sebut WHO.

Saat ini, tidak ada informasi yang menunjukkan, gejala yang terkait dengan Omicron berbeda dari varian lainnya.  Tapi, memahami tingkat keparahan varian Omicron akan memakan waktu berhari-hari hingga beberapa minggu.  Yang terang, semua varian Covid-19, termasuk varian Delta yang dominan di seluruh dunia, bisa menyebabkan penyakit parah atau kematian, khususnya bagi orang-orang yang paling rentan. Sehingga, pencegahan selalu menjadi kunci.

Infeksi ulang varian Omicron

Bukti awal menunjukkan, mungkin ada peningkatan risiko infeksi ulang oleh varian Omicron, yakni orang yang sebelumnya terkena Covid-19 bisa terinfeksi ulang dengan lebih mudah dibanding VOC lainnya Namun, WHO menyatakan, informasinya masih terbatas. Informasi lebih lanjut tentang ini akan tersedia dalam beberapa hari dan minggu mendatang.Efektivitas vaksin terhadap varian Omicron WHO bekerjasama dengan mitra teknis untuk memahami dampak potensial dari varian ini pada tindakan pencegahan yang ada saat ini, termasuk vaksin. 

"Vaksin tetap penting untuk mengurangi penyakit parah dan kematian, termasuk melawan virus dominan yang beredar, Delta. Vaksin saat ini tetap efektif melawan penyakit parah dan kematian," tegas WHO.

Efektivitas tes varian Omicron 

Tes PCR yang banyak digunakan terus mendeteksi infeksi, termasuk infeksi varian Omicron. Studi sedang berlangsung untuk menentukan, apakah ada dampak terhadap jenis tes lain, termasuk tes deteksi antigen cepat. Efektivitas pengobatan varian Omicron  Kortikosteroid dan IL6 Receptor Blockers masih akan efektif untuk menangani pasien Covid-19 yang parah. Perawatan lain akan dinilai untuk melihat, apakah masih efektif mengingat perubahan pada bagian virus dalam varian Omicron.

Studi varian Omicron 

Saat ini, WHO sedang berkoordinasi dengan sejumlah besar peneliti di seluruh dunia untuk lebih memahami Omicron.  "Studi saat ini sedang berlangsung atau berlangsung segera, termasuk penilaian penularan, tingkat keparahan infeksi termasuk gejala, kinerja vaksin dan tes diagnostik, dan efektivitas pengobatan," ungkap WHO.

Menurut WHO, langkah paling efektif yang bisa individu lakukan untuk mengurangi penyebaran virus corona adalah dengan menjaga jarak fisik minimal 1 meter dari orang lain dan memakai masker yang pas. Kemudian, membuka jendela untuk meningkatkan ventilasi, menghindari ruang yang berventilasi buruk atau ramai, menjaga tangan tetap bersih, batuk atau bersin ke siku yang tertekuk atau tisu, serta divaksinasi.


Editor: Ariful Hakim


Berita Terkait