Direktur Utama PT Transjakarta, Agung Wicaksono mengatakan, desain Halte Tosari terinspirasi dari bentuk Kereta Ratangga, sehingga dilihat dari kejauhan berbentuk kepala Kereta Ratangga dengan warna cat putih, kontras dengan lokasi sekitar.
Menurut Agung, Halte Tosari yang baru ini dapat menampung 500 pelanggan dengan jumlah 18 dermaga. Sedangkan halte lama yang memiliki luas 169 meter persegi dengan tiga dermaga hanya bisa menampung 200 pelanggan.
"Halte baru ini dilengkapi fasilitas toilet dan tempat sholat, sedangkan penyedotan air limbah nanti akan dilakukan PD PAL Jaya," ujar Agung.
Halte Tosari baru ini melayani Koridor 1 jurusan Blok M- Kota, Rute 1B Stasiun Palmerah -Tosari, Rute 4A TU Gas - Grogol 2, Rute 4C jurusan TU Gas -Bundaran Senayan, Rute 6B Ragunan - Monas via Semanggi, Rute 9B Pinang Ranti-Kota, Rute 13C jurusan Tosari -Puri Beta, Rute B11 Summarecon Bekasi-Tosari, dan Rute B21 Ciputat -Tosari.
Sementara itu, Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Masdes Arrofi mengatakan, semua fasilitas yang dimiliki halte tersebut sangat bagus. Sedangkan untuk halte lama, keberadaannya akan dikaji selama enam bulan ke depan.
"Halte lama kita kaji dulu selama enam bulan ke depan, kalau kuota penumpangnya meningkat halte akan dipertahankan," katanya.
MRT konsep "Transit oriented development"
Selain Transjakarta, PT MRT Jakarta juga mengembangkan lima kawasan terintegrasi Jakarta Urban Regeneration berkonsep Transit Oriented Development (TOD), mulai dari Stasiun MRT Lebak Bulus, Fatmawati, Blok M, Istora Senayan, hingga Dukuh Atas.
Baca Juga: Transjakarta-ITB Sepakati Kerja Sama Riset dan Teknologi
Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar mengatakan, ada empat hal yang menjadi poin utama dalam pengembangan kawasan ini. Pertama, membuat kawasan yang nyaman untuk pesepeda, pejalan kaki, dan penyandang disabilitas. Kedua, menciptakan kawasan terbuka hijau.
Sumber: Dok. TransJakarta
Lalu, pada poin ketiga akan membuat sistem pembangunan bangunan fungsional bertingkat terdiri dari mal dan hunian. Kemudian, membangun rumah susun dengan harga terjangkau.
"Kemungkinan kita akan membentuk anak usaha untuk mengeksekusi pembangunan pengembangan kawasan. Khususnya dalam membangun hunian dan bangunan berfungsi campuran," ujarnya, Jumat (1/11).
Anak usaha ini nantinya akan bangun joint venture dengan developer. Pembentukan anak usaha akan dilakukan tahun depan. Sedangkan untuk pengelolaan kawasan, ia mengaku masih mengurus perizinan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Saya belum bisa sampaikan nilai invest-nya. Desain akan kita perkuat, dan rencananya tiga bulan ke depan baru dapat angka, setelah ada perizinan dari Pemprov. Kita juga ada rencana untuk menata Kota Tua, kami akan buat plaza dan kawasan terintegrasi, tapi fokusnya ke lima yang tadi dulu," katanya.
BACA JUGA: Cek EKONOMI & BISNIS, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.