Hari Tanpa Tembakau Ingatkan Masyakarat untuk Jauhi Rokok | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Ilustrasi : Kiki/ceknricek.com

Hari Tanpa Tembakau Ingatkan Masyakarat untuk Jauhi Rokok

Ceknricek.com -- Peringatan World No Tobacco Day atau Hari Tanpa Tambakau, 31 Mei 2019, ditandai dengan meningkatnya jumlah perokok di Indonesia setiap tahun. Mengutip keterangan tertulis dari guesehat.com, Jumat (31/5). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, jumlah perokok di atas 15 tahun mencapai 33,8 persen dari total penduduk di Indonesia. Angka ini mengalami peningkatan dari 32,8 persen pada 2016 menurut Survei Indikator Kesehatan Nasional (Sirkesnas).

Jumlah perokok pada generasi muda juga mengalami peningkatan. Masih menurut hasil Riskesdas 2018, prevalensi merokok pada penduduk berusia 10-18 tahun mencapai 9,1 persen dengan prevalensi sebelumnya sekitar 8,8 persen menurut Sirkesnas 2016.

Merokok sebenarnya bukan lagi menjadi kebiasaan yang baru. Hampir setiap orang mungkin sudah mengetahui bahaya atau dampak kesehatan dari merokok. Lalu, kenapa jumlah perokok terus meningkat?

Menurut Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), jumlah perokok yang terus meningkat disebabkan oleh perusahaan-perusahaan rokok masih gencar mengiklankan produk mereka.

“Iklan rokok itu tidak pernah menunjukkan kalau merokok dapat menimbulkan penyakit atau bahaya kesehatan,” ungkap dr. Agus.

Justru menurut dr. Agus, iklan rokok hanya menampilkan sisi positif. “Misalnya, jadi artis atau muncul di acara-acara olahraga. Pada akhirnya, generasi muda terpengaruh, apalagi remaja. Kalau sudah mencoba dan jadi adiksi atau kecanduan, akan sulit untuk lepas dari rokok,” jelasnya.

Tidak hanya itu, dr. Agus mengungkapkan, iklan bahaya rokok (pictorial health warning) yang tertera dalam bungkusnya dinilai kurang efektif untuk mengurangi jumlah perokok pemula, meskipun berhasil mengurangi jumlah perokok lama.

“Kalau dilihat dari faktanya, jumlah perokok itu justru makin naik. Artinya, dampak pictorial health warning tidak begitu signifikan atau kurang mengena bagi perokok pemula,” ujar dia.



Berita Terkait