Imlek 2020: Barongsai, Makna dan Filosofi Bagi Tahun Baru China   | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Istimewa

Imlek 2020: Barongsai, Makna dan Filosofi Bagi Tahun Baru China  

Ceknricek.com -- Perayaan Imlek jatuh pada Sabtu (25/1). Imlek selalu identik dengan warna merah, kue keranjang dan juga barongsai. Pertunjukan tarian singa ini selalu menjadi daya tarik tersendiri.

Barongsai biasa dimainkan dua orang serta diiringi musik dari bunyi drum dan simbal. Dalam kebudayaan China, barongsai sering dipertunjukkan dalam acara-acara besar. 

Berdasarkan kepercayaan tradisional masyarakat Tiongkok, singa adalah simbol keberanian, stabilitas dan keunggulan. Singa juga dipercaya sebagai binatang yang baik.

Lantas mengapa pertunjukkan barongsai selalu identik dengan Imlek? 

Mengutip buku 5000 Tahun Ensiklopedia Tionghoa 1, karya Christine, dkk (2015) menurut kepercayaan leluhur China, awal tahun baru merupakan masa di mana para dewa-dewi kembali ke kahyangan untuk melapor ke Kaisar Langit.

Imlek 2020: Barongsai, Makna dan Filosofi Bagi Tahun Baru China
Sumber: IDNTimes

Pada saat masa kekosongan inilah roh-roh jahat di dunia akan menjadi semakin ganas karena tidak ada yang mengendalikan mereka saat dewa-dewi rapat di kahyangan. 

Akan tetapi, ada juga legenda kuno tentang ular raksasa (Nien atau Leang Leong) yang bangun dari tidurnya dan selalu membuat bencana pada masa kekosongan itu untuk kemudian menyerang manusia dan anak-anak.

Baca Juga: Atraksi Barongsai hingga Kuliner Khas Tionghoa Mulai Ramaikan Imlek di Jakarta

Makhluk jadi-jadian tersebut konon takut akan warna merah dan bunyi keras menyerupai petasan. Dari kepercayaan inilah orang China kuno akhirnya mengadakan tarian barongsai yang sebelumnya telah diberkati di klenteng dengan maksud mengusir setan.

Sumber lain menyebut, dalam budaya China tradisional, singa, seperti naga China, hanyalah binatang yang ada dalam mitos dan tidak ada singa yang sebenarnya di China. 

Sebelum Dinasti Han (202 SM-220 M), hanya beberapa singa yang mencapai Dataran Tengah dari wilayah barat Tiongkok kuno (sekarang Xinjiang), karena perdagangan Jalur Sutra. 

Imlek 2020: Barongsai, Makna dan Filosofi Bagi Tahun Baru China  
Sumber: Merahputih

Sebagaimana dikutip dari China Highlights, pada saat itu, orang-orang kemudian menirukan penampilan dan tindakan singa yang baru tiba dalam sebuah pertunjukan, yang berkembang menjadi tarian singa di Periode Tiga Kerajaan (220-280). 

Pertunjukan itu kemudian menjadi populer dengan munculnya agama Buddha di Dinasti Utara dan Selatan (420-589). Pada Dinasti Tang (618-907), tarian singa adalah salah satu tarian istana. 

Lambat laun, tarian singa ini kemudian menyebar ke seluruh dunia lewat perdagangan, migrasi dan faktor lain. Saat ini, di seluruh dunia juga terdapat klub-klub khusus tarian barongsai. 

Warna, Simbol dan Unsur Binatang dalam Barongsai

Pada setiap perayaan Imlek, tarian barongsai diyakini selalu bisa membawa keberuntungan bagi masyarakat dan menjauhkan dari malapetaka. Itulah sebabnya tarian ini selalu digelar setiap Imlek.

Di Indonesia sendiri, penyebutan barongsai sebenarnya hanya ada di Indonesia. Nama asli kesenian ini di China adalah 'Wu Shi'. Sementara itu negara Barat menyebut tarian barongsai sebagai 'Lion Dance'.

Selain makna dan sejarah tersebut, warna dari barongsai juga menyimbolkan unsur tersendiri yang biasanya terdiri dari lima warna yang merepresentasikan tanda dalam lima arah di kompas orang China serta lima unsur kehidupan.

Lima simbol warna tersebut meliputi, kuning melambangkan bumi (pusat), hitam melambangkan air (utara), hijau melambangkan kayu (timur), merah melambangkan api (selatan) dan putih melambangkan logam (barat).

Imlek 2020: Barongsai, Makna dan Filosofi Bagi Tahun Baru China  
Sumber: IDNTimes

Hidung singa yang biasanya berwarna hijau juga melambangkan keberuntungan, kemakmuran dan pengaruh surga. Sementara itu, dahi mereka yang dihiasi cermin melambangkan simbol untuk menakuti roh jahat. 

Dari segi unsur binatang, bagian kepala barongsai yang terdapat tanduk merupakan simbol untuk hidup dan regenerasi serta mewakili unsur perempuan. Telinga dan ekor barongsai yang berbentuk makhluk mistis juga mewakili kebijaksanaan dan keberuntungan. 

Sementara itu, tulang belakang yang merupakan wujud dari ular merupakan simbol pesona dan kekayaan. Dahi dan jenggot berasal dari naga juga sebagai bentuk simbol kekuatan, kepemimpinan dan mewakili unsur laki-laki. 

Bagian terakhir, yakni punuk belakang kepala merupakan kura-kura yang berarti simbol umur panjang. Sebagaimana diketahui, kura-kura memang memiliki umur ratusan tahun bahkan lebih dalam bertahan hidup.

BACA JUGA: Cek FILM & MUSIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini


Editor: Farid R Iskandar


Berita Terkait