Ceknricek.com -- Indonesian Maritime Pilots Association (INAMPA) menargetkan pemasukan jasa pandu navigasi sebesar USD100 Juta di Selat Malaka. Target tersebut diungkapkan Ketua Umum INAMPA, Pasoroan Herman Harianja saat pelantikan Dewan Pengurus Wilayah Khusus (DPWK) Kepulauan Riau (Kepri) dan Asean, Selasa (2/4), di Batam.
Kepada Gatra, Rabu (3/4), Herman mengatakan, INAMPA dan DPWK sepakat memasang target pemasukan jasa pandu navigasi USD100 juta per tahun.
Herman melanjutkan agar target itu tercapai, 11 anggota INAMPA Kepri dan Asean langsung digeber merebut pasar jasa pandu navigasi kapal di perairan Selat Malaka yang selama ini dipegang oleh Singapura.

Sumber : Gatra
"INAMPA memasang target sebesar itu bukan tanpa alasan. Prospek kegiatan Kemaritiman di Kepri dan khususnya Selat Malaka dan Selat Singapur akan semakin padat. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi kawasan regional maupun global, lalu lintas kapal semakin meningkat. Ini tentu akan membutuhkan jasa pandu yang semakin tinggi," kata Herman.
Menurut Herman, wilayah Kepri adalah etalase Indonesia bagian barat, memiliki peran khusus sebagai penyumbang jasa pilot pandu di Selat Malaka dan ini menjadi yang terbanyak dari semua daerah di Indonesia.
Hal yang sama diungkapkan, Ketua INAMPA Kepri Captain Arpin. Menurut dia, harus ada perubahan mindset di laut. Bahwa tak boleh lagi ada ego sektoral. Kepelabuhan, logistik, angkutan laut, docking, dan transhipment otomatis berafiliasi dengan jasa pandu di perairan Kepri.
"Masalah yang selama ini kita hadapi adalah pasar jasa pandu Navigasi Internasional dipegang oleh 6 perusahan jasa pandu yang dimiliki Singapura. Ini yang akan kita rebut. Untuk ini tentu butuh kebersamaan," katanya.