Ceknricek.com -- Dewan Keamanan PBB yang dipimpin Menlu RI sebagai Presiden DK PBB, Selasa (7/5), berlangsung unik. Ruang sidang Dewan Keamanan PBB (DK PBB) dimeriahkan beragam motif batik dan tenun yang dikenakan para delegasi dari berbagai negara.
Dilansir laman website kemenlu.go.id, Rabu (8/4), dipilihnya batik sebagai dress code sidang DK PBB merupakan bentuk penghormatan para anggota DK PBB bagi Indonesia yang memegang Presidensi Dewan Keamanan PBB untuk bulan Mei 2019. Berbagai batik yang dikenakan delegasi DK PBB hari itu merupakan koleksi pribadi mereka masing-masing.

Foto: Doc. Kemenlu
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres tampak menggunakan motif tenun troso berwarna cerah. Sementara delegasi lainnya mengenakan batik dengan motif berbeda seperti delegasi Amerika Serikat, Jerman, Pantai Gading, Perancis, Peru, Dominican Republic, dan Tiongkok.
“Sangat menyenangkan bahwa dalam sidang hari ini cantik dan colorful, karena sebagian besar anggota DK PBB mengenakan batik, termasuk Sekjen PBB mengenakan tenun dari Bali,” kata Menlu Retno Marsudi.

Foto: Doc. Kemenlu
Menlu Retno berharap, penggunaan batik di dalam Sidang DK PBB semakin mempopulerkan batik yang saat ini telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan kebudayaan dunia.
Pertemuan Debat Terbuka (Open Debate) yang bertemakan “Menabur Benih Perdamaian” yang dilaksanakan hari itu ditujukan untuk terus mendorong peningkatan kapasitas Pasukan Penjaga Perdamaian dalam berbagai misi di belahan dunia. Pertemuan ini merupakan salah satu agenda prioritas Indonesia selama menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB tahun 2019-2020.