Indonesia Siapkan Skenario Evakuasi WNI dari Iran dan Irak | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Antara

Indonesia Siapkan Skenario Evakuasi WNI dari Iran dan Irak

Ceknricek.com -- Pemerintah Indonesia akan mengevakuasi WNI di Iran ketika serangan saling balas mulai menyasar kota-kota di sana. Hal itu disampaikan Duta Besar RI untuk Iran Octavino Alimudin saat ditemui Antara di Jakarta, Rabu (8/1). "Ketika ada serangan balik, maka itu jadi satu titik bagi kita untuk mengevakuasi WNI di daerah yang kritis," katanya.

Dubes Octavino yang ditemui usai menghadiri Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri RI (PPTM) 2020 itu menjelaskan, skenario evakuasi tiap wilayah berbeda. Oleh karena itu, pihak Kedubes RI akan menempatkan satu petugas yang dapat dihubungi (contact person) di masing-masing wilayah.

Ia menjelaskan, daerah kritis yang dimaksud di antaranya wilayah perbatasan dan kawasan peluncuran rudal. Sejauh ini, Kedubes RI untuk Iran di Teheran telah menghubungi langsung WNI di daerah perbatasan Iran dan Irak.

Indonesia Siapkan Skenario Evakuasi WNI dari Iran dan Irak
Sumber: AFP

"Warga Negara Indonesia yang tinggal di perbatasan ada tiga orang. Di luar itu, ada satu orang tetapi dia sedang tidak berada di tempat. Kita cek satu-satu keberadaan mereka. Pengecekan dilakukan melalui telepon dan pengiriman pesan ke grup WhatsApp," terang Octavino.

Baca Juga: Menlu Bertemu Panglima TNI Bahas Evakuasi WNI dari Iran

Dalam kesempatan berbeda, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menjelaskan dia akan mengadakan rapat di Jakarta dengan Dubes RI di Iran dan Dubes RI untuk Irak, serta Perwakilan Tetap RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York.

"Kebetulan para dubes Indonesia sedang ada di Jakarta, dan kita akan melakukan rapat koordinasi dengan dubes kita di Teheran, dubes di Baghdad dan perwakilan tetap kita di New York," sebut Retno saat ditemui usai menyampaikan PPTM di Jakarta, Rabu (8/1).

Indonesia Siapkan Skenario Evakuasi WNI dari Iran dan Irak
Sumber: Istimewa

Ia menjelaskan, perwakilan tetap RI di New York akan bertanggung jawab memantau sikap dan perkembangan PBB, terutama Dewan Keamanan PBB. "Kita akan mendengarkan dulu perkembangan terakhirnya seperti apa," tambah Retno.

Setelah tewasnya Pemimpin Korps Garda Revolusi (IGRC) Iran Mayor Jenderal Qassem Soleimani akibat serangan udara militer Amerika Serikat di Baghdad pada 3 Januari, Iran melancarkan serangan balasan ke sejumlah basis militer AS di Irak pada Selasa (7/1) malam dan Rabu (8/1) pagi. Setidaknya ada 15 rudal yang ditembakkan dari Iran ke basis militer AS di Irak pada Selasa dan sembilan lainnya pada Rabu.

Daerah yang menjadi sasaran rudal Iran, antara lain pangkalan udara Ain al-Asad, Provinsi Anbar, wilayah barat Irak, dan basis militer AS di Irbil, Kuria.

BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.


Editor: Farid R Iskandar


Berita Terkait