Oleh Redaksi Ceknricek.com
12/16/2019, 15:10 WIB
Ceknricek.com -- Indonesia dan Uni Emirat Arab menjajaki kerjasama dalam pengembangan digital education di madrasah dan sekolah. Mengutip laman kemenag.go.id, Senin (16/12), rencana kerjasama tersebut dibahas bersama oleh Menag Fachrul Razi dan Direktur Organisasi dan Kerjasama Internasional Pendidikan Kementerian Pendidikan Uni Emirat Arab (UEA) Dr. Ammar Al Mualla di Abu Dhabi. Hadir juga, Menteri Energi dan Industri UEA Dr. Suhail Faraj.
“Kami dan UEA memandang perlu pengembangan kerjasama terutama dalam bidang Penerapan Pendidikan Digital pada Madrasah di Indonesia,” kata Menag di Abu Dhabi, Minggu (15/12).
Menurut Menag, rencana kerjasama ini selaras dengan program prioritas Pemerintah dalam upaya membangun SDM yang unggul. Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Uni Emirat Arab sedang menyusun dan membahas draf Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia dan Pemerintah UAE dan Implementing Arrangement (IA).
“Ruang lingkup kerjasama, antara lain, menyangkut pembentukan Komite Pengarah Bersama (a Joint Steering Committee) dalam rangka implementasi program Penerapan Teknologi Digital dalam Pendidikan,” jelas Menag.
Baca Juga: Menteri Agama Optimis Kuota Haji 2020 Bertambah Jadi 231 Ribu
“Kami juga akan bekerjasama dalam pengembangan Software Platform dan Konten Digital untuk sejumlah mata pelajaran. Termasuk juga pelatihan bagi Guru Matematika dan Pengelola Program. Tadi saya juga mengusulkan mata pelajaran Bahasa Arab”.
Menag Fachrul Razi menambahkan, pihaknya juga akan melibatkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, karena program tersbeut tidak hanya untuk madrasah, tapi juga sekolah. UAE dipilih karena sudah memiliki best practice penerapan digital education yang efektif dan efisien. Penerapan digital di UAE terbukti dapat mengefisienkan biaya-biaya operasional pendidikan untuk program yang berorientasi pada mutu SDM. "Kita ingin mencoba menerapkan hal tersebut di madrasah," ucapnya.
Menag berharap fase pertama kerjasama ini bisa berlangsung pada 2020-2022 untuk mata pelajaran Matematika dan Bahasa Arab. Targetnya adalah 100.000-300.000 siswa, kelas 7, 8, 9. “Pada tahap ini akan dibangun pengembangan a big data control center platform,” jelasnya.
Untuk fase kedua, akan dilakukan pengembangan program untuk mata pelajaran lainnya. Sasaran program bertambah dari kelas 7 sampai 12. “Tahap ketiga, akan dilakukan perluasan mata pelajaran dan Kelas mulai dari TK/RA sampai Kelas 12,” tandasnya.
BACA JUGA: Cek SEJARAH, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.