Ceknricek.com -- Gubernur Anies Baswedan menjelaskan perihal instalasi bambu Getih Getah yang baru saja dibongkar Pemprov DKI Jakarta. Banyak masyarakat yang mempertanyakan soal biaya hingga fungsinya.
Melalui laman Facebooknya, Sabtu (20/7) mantan Menteri Pendidikan ini mengatakan instalasi itu memang bagian dari penyambutan acara Asian Games pada Agustus tahun lalu. Sebagaimana berbagai atribut dan banner yang dipasang di sekitar Senayan dan berbagai wilayah Jakarta, itu semua tidak bersifat permanen. Seselesainya Asian Games maka semua atribut/banner dilepas kembali.

Foto: Doc. Anies Baswedan
"Begitu juga dengan instalasi Bambu ini, dia tidak permanen. Saat itu diproyeksikan bisa bertahan 6 bulan. Ternyata malah bisa tahan lebih lama. Dan, kini memang sudah umurnya untuk diturunkan. Tidak ada yang aneh. Normal-normal saja. Selesai acara ya memang diturunkan," ujar Anies.
Anies mengatakan terkait dana, perlu disadari bahwa pengeluaran pemerintah itu beda dengan pengeluaran perusahaan atau pribadi. Pengeluaran pemerintah juga bertujuan menggerakkan perekonomian, meratakan manfaat anggaran untuk orang banyak. Apalagi, jika penerima manfaat itu adalah kelompok-kelompok masyarakat yang jarang menerimanya. Itu prinsip elementer dalam ekonomi makro.
Foto: Doc. Anies Baswedan
"Oleh karena itu, kita secara sengaja memilih instalasi dari bahan bambu agar dana itu menjangkau petani bambu, seniman bambu, dan tenaga kerja trampil di bidang bambu. Jasa angkutan, para tukang yang memasang hingga tukang yang membongkar. Itu semua adalah implikasi dari pilihan material bambu; Ia menggerakkan ekonomi lokal, kecil, dan rakyat kebanyakan," kata Anies.
Menurut Anies, bambunya pasti bukan impor, petaninya tentu lokal. Dana itu diterima bukan oleh pelaku ekonomi raksasa, tapi justru oleh pelaku ekonomi mikro dan kecil.
"Jadi memang di masa yang akan datang, Jakarta justru perlu lebih banyak memberikan anggaran untuk para seniman, apalagi jika saat berkarya mereka menggunakan material lokal dan menggerakan ekonomi rakyat kebanyakan," ungkap Anies.
Terkait soal karya seni, Anies mengatakan syukur tak terhingga banyaknya warga yang sudah menyaksikan, menikmati dan bahkan berswafoto di depan karya seni bambu Getih Getah itu.
Foto: Doc. Anies Baswedan
"Karya bambu yang serupa sudah dipampang di Esplanade Singapura, Yokohama, Jepang, dan di Frankfurt. Kita senang ada putra bangsa, seorang seniman berkelas, Joko Avianto yang seni bambunya ikut mewarnai salah satu pusat Kota Jakarta selama hampir setahun," kata Anies.
"Seni bambu karya Joko Avianto itu bukan hanya jadi tamu mempesona di negeri orang, tapi juga tuan rumah di negeri sendiri!," tutup Anies.