Ini Spesifikasi Uji Coba B30 yang Harus Dipenuhi Berdasarkan SNI | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Doc. Ceknricek.com

Ini Spesifikasi Uji Coba B30 yang Harus Dipenuhi Berdasarkan SNI

Ceknricek.com -- Kementerian ESDM telah menetapkan spesifikasi alokasi kebutuhan unsur campuran Bahan Bakar Nabati (BBN) atau Fatty Acid Methyl Ester (FAME) untuk pelaksanaan uji coba mandatori B30.

Menurut Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangannya, Selasa (19/11), penyediaan campuran biodiesel tersebut akan dipercayakan kepada sepuluh badan usaha penyalur biodiesel.

Kehadiran beleid tersebut akan memperkuat landasan hukum terkait penyediaan dan pendistribusian B30 sekaligus kebermanfaatan ekonomi hingga penerapan di awal tahun nanti.

Selain itu, pemerintah menetapkan pula standar dan mutu (spesifikasi) dalam pelaksanaan uji coba B30 berdasar SNI 7182: 2015, berikut ini.

Baca Juga: Ironi Kelapa Sawit: Keruh di Hulu, Bersih di Hilir

  1. Massa jenis pada 40 derajat celcius harus memiliki 850-890 kg/m3.
  2. Viskositas kinematik pada 40 derajat celcius harus memiliki 2,3 - 6,0 mm2/s (cSt).
  3. Angka Setana minimal 51.
  4. Titik nyala (mangkok tertutup) memiliki minimal 130 derajat celcius.
  5. Korosi lempeng tembaga (3 jam pada 50 derajat celcius) harus nomor satu.
  6. Residu Karbon dalam percontoh asli memiliki maksimal 0,05 persen- massa; atau dalam 10 persen ampas ditilasi 0,3 persen- massa.
  7. Temperatur distilasi 90 persen maksimal 360 derajat celcius.
  8. Abu tersulfatkan maksimal 0,02 persen-massa.
  9. Belerang maksimal 10 mg/kg.
  10. Fosfor maksimal 4 mg/kg.
  11. Angka asam maksimal 0,4 mg-KOH/g.
  12. Gliserol bebas maksimal 0,02 persen-massa.
  13. Gliserol total maksimal 0,24 persen-massa.
  14. Kadar ester metil minimal 96,5 persen-massa.
  15. Angka iodium maksimal 115 persen-massa (g-12/100 g).
  16. Kestabilan oksidasi periode induksi metode rancimat 600 menit; atau periode induksi metode petro oksi 45 menit.
  17. Monogliserida maksimal 0,55 persen-massa
  18. Warna maksimal 3 dengan metode uji ASTM D-1500.
  19. Kadar air maksimal 350 ppm dengan metode uji D-6304.
  20. CFPP (Cold FIlter Plugging Point) maksimal 15 derajat celcius dengan metode uji D-6371.
  21. Logam I maksimal 5 mg/kg dengan metode uji EN 14108/14109, EN 14538.
  22. Logam II maksimal 5 mg/kg dengan metode uji EN 14538.
  23. Total Kontaminan maksimal 20 mg/liter dengan metode uji ASTM D 2276, ASTM D 5452, ASTM D 6217.

Pelaksanaan uji coba B30 pada akhir 2019 ini merupakan langkah awal pemerintah mempersiapkan pelaksanaan mandatori B30 di tahun 2020.

Sebelumnya, Kementerian ESDM telah menyelesaikan rangkaian uji jalan, uji performa kendaraan, monitoring dan evaluasi bahan bakar biodiesel B30 pada kendaraan bermesin diesel pada awal November lalu.

BACA JUGA: Cek SEJARAH, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.


Editor: Farid R Iskandar


Berita Terkait