Inilah Kehebatan Iniesta | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak

Inilah Kehebatan Iniesta

Ceknricek.com - Andres Iniesta, mengucapkan selamat tinggal pada hari Minggu (20/5) lewat laga terakhir melawan Real Sociedad. Hasil pertandingan yang dimenangkan 1-0 untuk Barca jadi tidak penting. Semua penonton menantikan detik perpisahan yang mengharukan.

Andres Iniesta yang emosional itu menangis sambil menyampaikan pidato perpisahan di Camp Nou setelah memainkan pertandingan terakhirnya untuk Barcelona.

Gelandang berusia 34 tahun itu keluar lapangan menit  ke-81 dan  menyerahkan ban kapten kepada Lionel Messi.

Iniesta adalah pemain penting bahkan super penting yang membawa Bara meraih  sembilan kali juara  La Liga dan empat kali juara Liga Champions.

"Hari ini adalah hari yang sulit saya sudah 22 tahun di sini yang luar biasa. Ini merupakan kebanggaan bisa membela klub  terbaik di dunia," kata Iniesta, yang membuat debut seniornya pada 2002.

"Terima kasih kepada semua rekan tim saya, setiap orang. Saya akan sangat merindukan Anda. Dan terima kasih kepada para penggemar, untuk semua cinta Anda,” pemain kelahiran 11 Mei 1984.

“Saya tiba di sini sebagai seorang anak lelaki, saya pergi sebagai seorang pria, aku akan mengenangmu di hatiku selamanya.”

"Ini membuatku tidak bisa berkata-kata. Visca Barca, visca Catalunya, dan visca Fuentealbilla (kampung halamannya)."

Iniesta kabarnya akan bergabung dengan klub J.League, Vissel Kobe di Jepang. Rekan setim Barcelona, Ivan Rakitic memuji Iniesta. "Ini akan menjadi.momem tak terlupakan selama aku bersamanya,” katanya

Intuitif, cepat dan cerdas. Begitulah gaya Iniesta di lapangan. Iniesta adalah salah satu pemain yang paling sering tampil di klub dalam sejarahnya. Cara mainnya berwibawa dan sederhana, disegani lawan dan kawan

Iniesta bergabung dengan Barca saat 12 tahun pada 1996 setelah ditemukan pencari bakat di Turnamen Brunette. Ia bermain untuk Albacete. 

Ia bergabung Barça B untuk musim 2000-01, di bawah pelatih Josep Maria Gonzalvo. Iniesta lalu masuk tim utama dan  pada Oktober 2002 dia dipilih untuk bermain di pertandingan Liga Champions melawan Club Brugge di Belgia. Ia membuat kesan yang sangat baik di bawah asuhan van Gaal, pelatih asal Belanda.

Andres menjadi bagian penting dari tim Barça saat menjadi juara La Liga  2004-05, kali ini bawah Frank  Rijkaard. Iniesta paling banyak turun ke lapangan. Ia terlubat pada  35 dari 38 pertandingan liga. Iniesta juga membela Barca di  8 pertandingan Liga Chamterlibatdan ia mencetak dua gol.

Tapi dia benar-benar membuktikan dirinya sebagai pemain tim pertama di musim 2005-06. Bermain di gelandang tengah menggantikan Xavi, yang absen untuk waktu lama karena cedera, Iniesta menjadi salah satu pemain kunci di Barca Ia  memenangkan Liga dan  Liga Champions. Dia bermain di 33 pertandingan Liga dan 11 laga  di Liga Champions.

Iniesta terus berkembang di musim 2006-07 dan merupakan salah satu pemain yang paling banyak digunakan oleh Frank Rijkaard dalam masa itu. Ia bermain di 37 dari 38 pertandingan Liga, mencetak 6 gol. 

Pada musim 2007-08, ia mengenakan kemeja nomor 8. Sayangnya ia mengalami cedera lutut membuatnya absen untuk beberapa pertandingan terakhir musim itu. Pada musim 2008/09, Iniesta lebih baik dari sebelumnya. Bermain dalam peran sentral ia makin hebat dalam menggocek bola.

Dia tumbuh menjadi salah satu komponen penting dari Barça, dan membawa tim ke final Liga Champions di Roma berkat golnya yang terkenal di detik-detik akhir semi final di Stamford Bridge, kandang Chelsea di Inggris.

Cedera kembali mempengaruhi kontribusinya di musim 2009-10 .Dia memainkan 29 pertandingan di liga, 9 di Liga Champions. Tapi ia dinobatkan sebagai pemain terbaik kedua di dunia selama penghargaan Ballon d'Or, di belakang rekan setimnya Lionel Messi.

Pada musim 2010/11, Iniesta kembali ke performa terbaiknya. Dia memainkan 50 laga.  Pada tanggal 14 April 2012, ketika ia datang sebagai pemain pengganti melawan Levante, Iniesta membuat penampilannya yang ke-400 untuk Barcelona. 

Hanya ada 10 pemain yang membuat rekor itu. Seminggu kemudian, pada 21 April 2012, Iniesta mencatat rekor 55 pertandingan liga tanpa kekalahan hingga akhirnya keok melawan Real Madrid.

Dia memainkan 46 pertandingan di musim 2011/12, menyumbang delapan gol, dan juga mengumpulkan Piala Super Spanyol, Piala Super Eropa, Piala Dunia Antar Klub dan Copa del Rey.

Dia bermain bagus pada  musim 2012/13 dengan memainkan 48 pertandingan dan mencetak enam gol saat tim tersebut meraih gelar dengan 100 poin.

Pada 2014/15, Iniesta melampaui Víctor Valdés dan Migueli untuk menjadi pemain dengan jumlah penampilan ketiga tertinggi untuk  Barcelona, hanya diungguli oleh teman baiknya Xavi (767) dan Puyol (593). 

Dan dia juga dinobatkan sebagai man of the match dari Final Liga Champions saat  Barca menang 3-1 melawan Juventus di Berlin. Iniesta juga telah menjadi pemain inti tim nasional Spanyol pada  saat juara Piala Dunia 2006, dan juara Euro 2012.

Tetapi saat terbaik Iniesta di tim nasional adalah 11 Juli 2010, ketika golnya hanya empat menit dalam perpanjangan waktu melawan Belanda memenangkan Spanyol meraih Piala Dunia untuk pertama kalinya. 

Total prestasi  Ineasta 3 Piala Super Eropa. 4 Liga Champions, 7 Piala Super Spanyol, 3 Piala Dunia Klub, 6 Copa del Rey, dan 9 juara  La Liga. Hebat.



Berita Terkait