Ceknricek.com -- Perempuan usia produktif kerap mengalami gangguan nyeri saat haid atau dalam istilah medis disebut dismenore. Rasa nyeri tersebut sering kali membatasi aktivitas sehari-sehari, seperti memilih absen dari sekolah atau tempat kerja, tidak fokus, dan rasa tidak ingin bepergian.
Nyeri haid biasanya dirasakan di area rahim dan perut sehingga membuat sulit bergerak. Bahkan dampak terparah dismenore lainnya adalah tidak bisa bangkit dari tempat tidur, sehingga perlu membutuhkan pertolongan medis di rumah sakit.
Kondisi tersebut dijelaskan langsung oleh Fisioterapis Fortunella Levyana, Amd.FT dalam acara Cap Lang peluncuran iFree, pad terapi nyeri haid di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, pada Jumat (3/5).
“Kondisi hormon perempuan berbeda-beda, dilihat juga dari level aktivitas mereka yang berbeda-beda, tidak semua perempuan aktif. Perempuan yang aktif olahraga pasti tidak gampang terkena dismenore dan yang kurang beraktivitas bisa terkena dismenore,” ucapnya.

Foto: Yuni Arta Sinambela/Ceknricek.com
Untuk menghilangkan rasa nyeri haid biasanya menggunakan metode konvesional, seperti mengompres perut area rahim dengan handuk hangat atau botol yang diisi air hangat untuk menghilangkan nyeri.
“Kalau dulu untuk menghilangkan nyeri biasanya memakai handuk yang dikasih air hangat daan botol yang diisi air hangat. Tapi generasi milenial ini pasti agak malas dan karena nggak mau ribet harus masak air,” tambahnya.
Inovasi terbaru untuk mengatasi nyeri haid yang aman dan nyaman untuk perempuan dengan menggunakan pad terapi hangat nyeri haid pertama di Indonesia. iFree merupakan solusi baru yang praktis, efektif, dan aman untuk membantu mengurangi nyeri haid bagi para perempuan.