Ceknricek.com -- Semenjak ditunjuk sebagai manajer Tottenham Hotspur pada Mei 2014 silam, Mauricio Pochettino sukses menjadikan Spurs sebagai salah satu kuda hitam di persepakbolaan Inggris dan Eropa. Dengan permainan menyerang ala high pressing, tim asal London Utara itu kerap tampil atraktif menghadapi lawan-lawannya.
Di bawah asuhannya, Spurs menjadi langganan kompetisi Eropa, dimana musim ini menjadi musim keempat beruntun Tottenham berlaga di kasta tertinggi turnamen antar sepak bola Benua Biru, Liga Champions. Musim lalu, Spurs sukses menjadi finalis sebelum dikalahkan sesama wakil Inggris lainnya, Liverpool.
Sayangnya dalam dunia sepak bola, nyaris hampir tak berarti apapun. Selama lima musim menangani The Lily Whites, pria Argentina itu belum menyumbangkan piala apapun untuk Spurs. Selain runner up Liga Champions musim lalu, prestasi terbaik Pochettino bersama Spurs ialah runner up Liga Inggris 2016/2017 dan medali perak Piala Liga 2014/2015.
Jika mau realistis, peluang terbaik Pochettino melepas dahaga juara musim ini sebenarnya ada di ajang Piala Liga. Apa mau dikata, ternyata Spurs malah secara mengejutkan dijungkalkan tim kasta keempat Liga Inggris, Colchester United, pada babak ketiga Piala Liga pertengahan pekan lalu.
Kini Pochettino berusaha untuk memupuk kembali optimistis skuadnya. Berbekal kemenangan kandang 2-1 atas Southampton pada lanjutan Liga Inggris akhir pekan lalu, Spurs kini siap menghadapi lanjutan fase grup Liga Champions, Selasa (1/10) atau Rabu (2/10) dini hari WIB.
Sumber: AFP
“Kami harap bisa menang pada pertandingan ini dan berada di posisi yang lebih baik dari musim sebelumnya. Di sepakbola yang paling penting bukan bagaimana anda mengawali musim, namun bagaimana mengakhirinya. Itulah mengapa anda harus kuat secara mental,” ucap Pochettino seperti dilansir dari Daily Mail.
Apesnya, lawan yang datang ke kandang Tottenham Hotspur Stadium kali ini ialah Bayern Muenchen. Hampir berbanding terbalik dengan Spurs, Bayern justru sedang tampil menggila di awal musim ini. Die Roten belum pernah kalah di semua ajang, sejak terakhir ditekuk Borusia Dortmund di Piala Super Jerman. Jika Spurs berada di posisi 6 klasemen sementara Liga Inggris, Bayern justru berada di puncak.
Ada dua sosok yang bisa dibilang menjadi kunci permainan Bayern: Philippe Coutinho dan Robert Lewandowski. Coutinho yang baru didatangkan dari Barcelona dengan status pinjaman, langsung tampil nyetel bersama lini tengah FC Holywood.
Kehadiran Coutinho membuat Bayern bisa move on setelah ditinggal dua legendanya, Franck Ribery dan Arjen Robben pada akhir musim lalu. Pemain Brasil itu bahkan bisa menggeser pemain senior sekelas Thomas Mueller ke bangku cadangan.
Sementara itu, Lewandowski tampil beringas di awal musim ini. Dari 9 pertandingan awal di semua ajang, penyerang Polandia ini selalu mencetak gol. Total 13 gol dibukukan Lewi, termasuk atas Energie Cottbus di ajang DFB Pokal dan Red Star Belgrade di pertandingan pembuka fase Grup B Liga Champions.
Meski berada di atas angin jika mengacu dari performa terakhir, pelatih Bayern, Niko Kovac tak ingin anak asuhnya jemawa. Faktor dukungan suporter Tottenham yang akan main dikandangnya, menjadi salah satu hal yang diwaspadai Kovac.
“Besok akan menjadi pertandingan top, dua tim berkelas akan bermain di stadion berkelas. Kami ingin memastikan tiga poin. Kami tahu Tottenham sedang tertekan. Kami ingin menikmati permainan dan biasanya ketika kami menikmatinya, semua berjalan lancar,” ujar Kovac seperti dilansir Daily Mail.
Secara head to head, kedua tim memang belum pernah bertemu lebih dari 35 tahun di pertandingan resmi. Terakhir bertemu Spurs sukses membungkam Bayern 2-0 pada ajang UEFA Cup yang kini bernama Liga Eropa, musim 1983/1984.
Sementara pada laga non kompetitif, keduanya sempat bertemu di pramusim lalu. Spurs menang adu penalti 6-5 usai bermain imbang 2-2 di waktu normal.
Fakta lain yang harus diwaspadai Bayern ialah kolektor lima Piala Si Kuping Besar itu hanya sekali menang dari lima pertandingan terakhirnya ketika bertandang ke Inggris. Satu-satunya kemenangan itu didapatkan saat menghadapi rival sekota Spurs, Arsenal dengan skor 5-1 pada musim 2016/2017. Empat pertandingan lainnya, Bayern 2 kali kalah dan 2 kali imbang.
Sumber: AFP
Adapun Spurs justru memiliki rekor baik kala bermain di kandang menjamu tim asal Jerman, yakni 8 kali menang, 1 kali imbang dan 2 kali kalah. Dua kemenangan terakhir didapatkan dari rival klasik Bayern di Jerman, Dortmund dengan skor 3-1 pada musim 2017/2018 dan 3-0 pada 2018/2019.
Prakiraan Formasi
Tottenham (4-3-1-2): Hugo Lloris; Danny Rose, Toby Alderweireld, Jan Vertonghen, Serge Aurier; Harry Winks, Moussa Sissoko, Christian Eriksen; Tanguy Ndombele; Heung-Min Son, Harry Kane.
Bayern (4-2-3-1): Manuel Neuer; Niklas Suele, Benjamin Pavard, Jerome Boateng, David Alaba; Thiago Alcantara; Philippe Coutinho, Serge Gnabry, Kingsley Coman, Joshua Kimmich; Robert Lewandowski.
Prediksi: 45-55
BACA JUGA: Cek OLAHRAGA, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.