JK Royalti Siap Sejahterakan Pekerja Seni Indonesia | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
(Foto: Faisal Hidayat/ceknricek.com)

JK Royalti Siap Sejahterakan Pekerja Seni Indonesia

Ceknricek.com - Berangkat dari keresahan pekerja seni Indonesia yang tidak mendapat kesejahteraan, Leonard Kristianto menggagas software bernama JK Royalti. Perangkat lunak untuk melaporkan royalti para artis, pencipta lagu, dan revenue untuk partner JK.

Nyo, sapan akrab Leonard Kristianto dulu juga pernah menjadi anak band dan tampil di berbagai cafe. Lewat JK Royalti, ia berusaha menjawab keresahan rekan-rekan pelaku seni atas ketidakjelasan royalti.

"Saya hanya berpikir sebenarnya industri ini asyik kalau ekosistemnya dibenerin. Nah cara benerin ekosistemnya gimana? Sekarang kalau kita misalnya bikin galeri, kita pameran lukisan gitu orang datang kan karena mau lihat lukisannya kan, si pelukisnya berhak dapat uang dari situ juga kan karena kita memamerkan karyanya dia. Jadi menurut saya ini pembagiannya harus fair karena ini istilahnya kerja sama," kata Nyo.

Nyo menganggap bahwa artis itu adalah creative director, lewat konten yang mereka cetuskan. Lulusan Berklee Collage of Music, Boston, USA ini ingin agar kepercayaan antara artis, pencipta lagu, dan label terus terjalin baik.

Produser dan penerus label JK Records ini memiliki motto 'Keadilan sosial bagi seluruh pekerja seni Indonensia'. JK Royalti akan membeberkan secara detail laporan royalti tentang penjualan YouTube, digital download, RBT, maupun penjualan fisik, mulai dari kaset, CD, VCD, sampai DVD.

Keunggulan yang ditawarkan oleh Nyo pada JK Royalti, software ini bisa diakses di mana saja dan kapan saja. Hanya berbekal gadget disertai jaringan internet, para pekerja seni yang tergabung bisa mengetahui pendapatan royaltinya.

"Kalau dulu kan nagih royalti harus datang. Ini bisa lewat hp langsung akses aja. Nge-print invoice langsung email ke bagian billing-nya kita, terus nanti kita langsung bayar," ucap Nyo saat pelucuran software JK Royalti di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (7/6/2018).

Selain itu, JK Royalti tidak memakai jasa orang untuk menghitung royalti secara manual. Sepenuhnya mengandalkan software agar tidak terjadi human error maupun hal yang tak diinginkan.

Software ini merupakan yang pertama di Indonesia, serta kedua di dunia setelah Kobalt. Nyo develop JK Royalti sekira satu tahun lamanya. Kemunculan perangkat lunak ini disambut antusias oleh artis di bawah naungan JK Records.

"Mereka senang, enggak nyangka kayak dapat rezeki di usia senja. Sebenarnya sih saya hanya mau pembagiannya jelas," ujar Nyo.

JK Royalti tidak hanya memfasilitsai para artis JK Records saja. Nyo menegasan bahwa artis di luar labelnya boleh bergabung, tanpa syarat.

"Karena sebagai produser, saya ingin memberikan hak seniman secara benar dan transparan," tutur Nyo.



Berita Terkait