Kabar Terkini Gunung Merapi: Luncurkan Awan Panas Sejauh 2.000 Meter | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Istimewa

Kabar Terkini Gunung Merapi: Luncurkan Awan Panas Sejauh 2.000 Meter

Ceknricek.com -- Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada Kamis, (28/1/21) mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur 2.000 meter ke arah barat daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong.

Melalui akun twitter Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) yang dipantau di Yogyakarta, menyebutkan awan panas guguran Gunung Merapi terjadi pada pukul 10.13 WIB dan terekam di seismogram dengan amplitudo 69 mm dan durasi 175 detik.

"Tinggi kolom tak teramati, cuaca berkabut, estimasi jarak luncur 2.000 m ke arah barat daya (hulu Kali Krasak & Boyong)," tulis BPPTKG.

Sebelumnya, berdasarkan pengamatan pada Rabu mulai pukul 00:00 sampai 24:00 WIB, BPPTKG telah mencatat sebanyak 58 kali awan panas guguran keluar dari Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimum 3.000 meter ke hulu Kali Krasak dan Boyong.

Selain itu, guguran material teramati empat kali meluncur dengan jarak maksimum 800 meter ke arah barat daya.

Sementara itu, dilansir dari laman https://magma.vsi.esdm.go.id/ dari pengamatan visual per hari ini Kamis,(28/1/21) periode pengamatan 06:00-12:00 WIB, gunung api dengan ketinggian 2.968 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I.

Klimatologi

Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah timur denna suhu udara sekitar 20-28°C. Kelembaban 65-77%. Tekanan udara 756-944 mmHg.

Pengamatan Kegempaan

1 kali gempa Awan Panas Guguran dengan amplitudo 69 mm dan lama gempa 175 detik.

30 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-32 mm dan lama gempa 11-143 detik.

3 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 5-7 mm, dan lama gempa 15-19 detik.

4 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 4-17 mm, S-P 0.6-0.9 detik dan lama gempa 6-9 detik.

Rekomendasi

1. Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya - upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi G. Merapi yang terjadi saat ini. 

2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

3. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi. 

4. Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di G. Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

5. Pelaku wisata direkomendasikan untuk tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dr puncak G. Merapi.

6. Jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi yang signifikan maka status aktivitas G. Merapi akan segera ditinjau kembali.

7. Untuk informasi resmi aktivitas G. Merapi masyarakat dapat mengakses informasi melalui Pos Pengamatan G.Merapi terdekat, radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz, website www.merapi.bgl.esdm.go.id, media sosial BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana no. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514180 -514192.

Baca juga: BPBD Sleman Evakuasi Warga Kelompok Rentan Lereng Merapi ke Barak Pengungsian

Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan 17 Kali Guguran Lava Pijar



Berita Terkait