Ceknricek.com - KBRI Pyongyang menggelar perayaan Idul Fitri 1440 Hijriah di Wisma Duta Besar RI, Pyongyang, Korea Utara. Momen lebaran ini juga dijadikan ajang promosi kuliner khas Indonesia di Korea Utara.
"Open house ini juga merupakan salah satu dari rangkaian upaya kita untuk mempromosikan Indonesia di Pyongyang. Mulai dari kulinernya, pakaian tradisional batik, kebiasaan yang kita lakukan saat berlebaran, hingga nilai-nilai toleransi antar pemeluk agama yang berbeda di Indonesia. Kami mempunyai tradisi untuk saling menghargai agama dan budaya yang berbeda sejak dahulu," kata Duta Besar RI untuk Korea Utara, Berlian Napitupulu, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/6).
"Pemerintah Indonesia mengakui secara resmi adanya enam agama di Indonesia. Hal itu merupakan cerminan dari motto bangsa Indonesia 'Bhinneka Tunggal Ika' sebagaimana tertulis pada lambang Garuda Pancasila yang terpampang di ruangan pertemuan ini," kata Berlian.
Pelaksanaan salat Idul Fitri di Korea Utara tahun ini dilaksanakan, Rabu (5/6), di masjid kompleks Kedutaan Besar Iran di Pyongyang. Salat Id diikuti masyarakat Muslim asing yang bekerja di kedutaan besar asing, organisasi internasional, dan perusahaan telekomunikasi di Korea Utara.
Berlian menambahkan, dalam momen Idul Fitri tahun ini, KBRI Pyongyang ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda, yakni dengan menyajikan kuliner lebaran khas Indonesia. Beberapa menu yang disajikan antara lain opor ayam, bakso, hingga rendang.
"Kita ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda pada tahun ini dengan menyajikan makanan Indonesia pada open house yang mengundang seluruh Duta Besar Negara Anggota OKI di Korea Utara. Kami ingin menghadirkan suasana lebaran di Indonesia kepada Duta Besar Palestina, Suriah, Iran, dan perwakilan Kedutaan Besar Nigeria di Pyongyang, yang belum pernah mereka rasakan dan yang berbeda dengan suasana di negara mereka sendiri," ujar Berlian.
Dalam pertemuan itu, Duta Besar Suriah, Tamman Sulaiman, memuji pemerintah RI yang berkomitmen dalam menjalankan ajaran Islam serta selalu mendukung perjuangan negara Islam, termasuk dalam masalah Palestina. Hal senada juga disampaikan Duta Besar Iran, Seyed Mohsen Emadi. Mohsen mengakui dan memuji peranan Indonesia di PBB, khususnya dalam Komite Perlucutan Senjata.
Berlian melanjutkan, di momen Idul Fitri tahun ini, pihaknya memberikan kesempatan kepada jajaran KBRI Pyongyang untuk pulang kampung merayakan lebaran bersama keluarga.
"Idul Fitri adalah hari raya terbesar di Indonesia yang disebut dengan lebaran. Tahun ini, kami libur selama seminggu. Ini adalah kesempatan baik para kaum urban pulang ke kampung halaman menemui orang tua dan sanak saudara untuk berbagi berkat dan meminta restu dalam suatu ritual yang disebut mudik. Puluhan juta penduduk berbagai kota rela menghabiskan waktu berjam-jam bahkan puluhan jam untuk berlebaran di kampung halaman. Tetapi tahun ini sudah jauh lebih singkat karena ada jalan tol baru sepanjang Pulau Jawa," ujar Berlian kepada Dubes Iran, Palestina, Suriah, dan perwakilan Kedubes Nigeria.
Istri Duta Besar RI, Elisabeth Napitupulu menambahkan, menyajikan makanan untuk Idul Fitri di Korea Utara mempunyai tantangan tersendiri karena, bumbu rempah khas Indonesia sangat terbatas.
"Kita juga harus memastikan kehalalan bahan makanan yang kita masak sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat Muslim tamu undangan open house. Oleh karena itu, sebagian bumbu harus kita datangkan dari Hongkong dan Thailand. Sedangkan daging halal didapatkan dari pemotongan sendiri atau toko-toko tertentu di Pyongyang," katanya.