Keanekaragaman Hayati Wisata Pulau Waigeo Merangsang Wisatawan Datang | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto Waigeo : Panduan Wisata

Keanekaragaman Hayati Wisata Pulau Waigeo Merangsang Wisatawan Datang

Ceknricek.com -- Pulau Waigeo Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, memiliki keanekaragaman hayati sehingga banyak wisatawan yang datang berkunjung.

Kepala BBKSDA Papua Barat, Basar Manullang di Sorong, Kamis (4/4) mengatakan, keunikan Waigeo disebabkan adanya proses geologi yang terjadi ribuan tahun lalu. Inilah yang akhirnya membuat wisatawan datang ke wilayah dengan pantai yang indah tersebut.

Sebagian daratan pulau Waigeo adalah kawasan cagar alam yang di dalamnya hidup berbagai satwa, sehingga perlu dijaga oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSA) Provinsi Papua Barat.

Dia mengatakan, dulu Pulau Waigeo merupakan bagian dari Paparan Sahul yang terpisah ribuan tahun akibat adanya tumbukan Lempeng Australia-India. Lempeng itulah yang menyebabkan banyak satwa dan tumbuhan endemik yang hanya ditemukan di Pulau Waigeo.

Pulau Waigeo. Sumber : RekanBola.com

Di Waigeo ada sebuah gunung tinggi, yaitu Gunung Danai dengan ketinggian 982 meter dari permukaan laut. Memiliki 80 persen hutan primer dan sebagian kecil hutan sekunder sehingga ditetapkan menjadi kawasan konservasi keanekaragaman hayati Irian Jaya pada tahun 1997.

Keanekaragaman hayati itulah yang membuat banyak peneliti datang ke Pulau Waigeo. Pada tahun 1860, misalnya, tercatat nama peneliti Alfred Russel Wallace. Selanjutnya pada 1906-1907, Thomas Barbour telah mengoleksi amfibi dan reptil di Pulau Waigeo.

Burung Cendrawasih Merah Endemik Papua Barat. Sumber : Antara

Selanjutnya pada 1930 peneliti W.J.C. Frost mengoleksi burung, lalu pada 1948-1949, ekspedisi Swedia-Belanda melakukan penelitian jenis burung, serangga, dan tumbuhan bersama peneliti dari Indonesia.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan penelitian dengan berbagai bidang keilmuan mulai 2007. Pada 2014, Penelitian Balai Konservasi Sumber Daya Alam Papua Barat bersama organisasi Fauna dan Flora International Indonesia Program (FFI-IP) turut ikut serta dalam penelitian Waigeo.

Hasil penelitian menunjukkan, lebih dari 120 jenis pohon hidup di hutan Waigeo. Ada 141 jenis satwa avifauna, 24 mamalia, dan 30 jenis herpetofauna ada di hutan Waigeo.

"Di Hutan Waigeo pula kita dengan mudah menjumpai burung cendrawasih endemik yakni, cendrawasih merah dan cenderawasih botak yang sangat digemari wisatawan," ujar Basar Manullang.



Berita Terkait