Kehangatan Warga Mongolia Kumpul Bersama di Atas Danau Es Khvsgl | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto : BBC

Kehangatan Warga Mongolia Kumpul Bersama di Atas Danau Es Khvsgl

Ceknricek.com -- Warga Mongolia dari beraneka provinsi, suku, dan kepercayaan berkumpul bersama di atas Danau Es Khvsgl setahun sekali untuk merayakan alam mereka. Dilansir BBC, Selasa (9/4), Danau Khvsgl adalah danau air tawar terbesar di negara itu. Berlokasi di Mongolia Utara dekat perbatasan Rusia, Danau Khvsgl membentang sepanjang 2.620 km persegi dengan kedalaman 244 meter.

Perairan Danau Khvsgl yang bagai kristal membuatnya dijuluki "Mutiara Biru Mongolia". Setidaknya enam bulan dalam setahun danau itu terbungkus beberapa meter es yang cukup kuat untuk menampung manusia, ternak, dan bahkan kendaraan.

Sebelum memulai hari mereka di atas es, penduduk Khvsgl memanjat ke atas batu suci untuk menghormati roh danau. Setelah roh Danau Khvsgl ditenangkan, es pun dianggap aman untuk diinjak.

Terlepas dari kesulitan yang dihadapi, orang-orang menemukan cara untuk menghormati bulan-bulan musim dingin dan merayakan kelangsungan hidup mereka. Setiap bulan Maret ketika musim semi mendekat, orang Mongolia dari seluruh penjuru negeri pergi ke Danau Khvsgl untuk menghadiri Festival Es Khvsgl.

Pergi ke danau itu bukanlah hal yang mudah. Hanya ada sedikit jalan beraspal. Sebagian besar jarak dilalui melalui jalur bergelombang tanpa rambu-rambu untuk memandu jalan.

Dibekali dengan termos tsai - campuran air, susu, teh hitam atau hijau dan sedikit garam - dan sekantong khuushuur segar (sejenis pastry daging), keluarga berkumpul di atas es setebal bermeter-meter untuk merayakan akhir dari bagian paling menantang tahun ini.

Festival ini menjadi populer di kalangan turis dalam beberapa tahun terakhir. Selama dua hari, para peserta dapat mengamati dan berpartisipasi dalam hiburan tradisional Mongolia.

Pada hari pertama festival, kereta luncur yang ditarik kuda berlarian melintasi danau yang beku. Para tamu berlomba dalam permainan tradisional seperti tarik tambang dan memanah. Hari kedua adalah kompetisi besar seperti balapan kereta kuda dan ukiran pahatan es.

Berasal dari berbagai provinsi, suku, kelompok etnis, dan kepercayaan agama, pengunjung tinggal di dalam tenda dan di sekitar danau. Orang-orang berkumpul untuk merayakan rasa hormat yang mendalam pada alam yang menyatukan mereka.

Meskipun menghadapi kesulitan selama bulan-bulan musim dingin, suasana perayaan terlihat menyenangkan.

Pada malam hari, sebelum shaman memanggil hadirin ke api upacara, peserta berkumpul di sekitar meja yang penuh dengan makanan ringan seperti aaruul (dadih keju kering) dan boortsogs (roti goreng).

Banyak tsai diminum dan mangkuk susu kuda betina yang difermentasi, airag, diedarkan dalam lingkaran. Saat malam di luar semakin dingin, di dalam ger, suasana terasa hangat.



Berita Terkait