Kejar Target, Bali Siapkan 3000 Tes Usap Per Hari | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Ilustrasi pemeriksaan COVID-19 (Foto: Freepik)

Kejar Target, Bali Siapkan 3000 Tes Usap Per Hari

Ceknricek.com -- Kecilnya tes usap (swab test) untuk mendeteksi pasien COVID-19 kerap dikeluhkan sejumlah pihak. Khusus wilayah di luar negara, rata-rata tes usap lebih kecil dibandingkan standar yang ditetapkan WHO.

Bali contohnya, meskipun pertambahan jumlah pasien COVID-19 lumayan tinggi, namun tes usap PCR-nya belum mencapai 3000. Pemerintah Provinsi Bali melalui Satgas COVID-19 saat ini tengah bergerak untuk melakukan tes usap dengan target 3000 per hari. Untuk mewujudkan target tersebut, Satgas COVID-19 menyiapkan peralatan PCR.

Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf di Denpasar, Kamis, (15/10/20) menyatakan pihaknya akan bekerja keras demi mencapai target.

"Bali akan melakukan 3T, yaitu testing, tracing, treatment. Untuk tes ini baru 700 per hari dan diharapkan bisa 3.000 sampel tes usap per hari dengan mempersiapkan peralatan PCR," ujar Brigjen TNI Husein Sagaf.

Brigjen Husein yang juga tim Satgas COVID-19 Bali mengungkapkan PCR yang ada saat ini sebanyak 18, namun hanya 14 yang siap dan masih memerlukan tenaga ahli untuk mengoperasionalkan, sehingga sekarang masih dalam proses dan segera kerjakan dalam waktu cepat.

Danrem juga menjelaskan saat ini Bali menjadi salah satu prioritas, karena posisi Bali yang dikenal dalam skala internasional dan gaungnya mendunia. Apabila Bali lebih cepat pulih dibandingkan tempat lain, seluruh dunia akan melihat bahwa Indonesia pulih. Bali menjadi ikon dunia. Karena itu, pemerintah memprioritaskan Bali untuk melakukan 3T.

Terkait pelaksanaan testing, BNPB siap mendukung Provinsi Bali untuk meningkatkan pelaksanaan testing dari sebelumnya 700 sampel per hari menjadi 3.000 sampel per hari dengan dukungan peralatan yang disiapkan oleh BNPB.

Diharapkan dalam prosesnya nanti butuh waktu kurang lebih dua bulan seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bali menjadi zona hijau. Meskipun konsekuensinya akan ada penambahan kasus positif harian secara signifikan pada pekan pertama.

"Dari hasil tes usap 3.000 per hari, akan segera dipisahkan orang-orang yang terindikasi dan terpapar. Kita tempatkan di hotel, nggak boleh di rumah lagi. Dengan dikarantina di hotel, diharapkan dalam waktu relatif cepat bisa sembuh dan kita kembalikan ke rumah masing-masing," katanya.

Husein Sagaf lebih lanjut menyatakan untuk RSAD juga ada alatnya, tapi masih dalam proses penggunaan, karena pemeliharaannya juga tidak sembarangan. Untuk satu alat PCR perlu ruang dan tempat khusus, sehingga dibutuhkan waktu untuk melakukan koordinasi lebih lanjut.

Selain itu, Satgas juga seperti dilansir Antara akan menyiapkan 10 hotel sebagai tempat karantina dan diperuntukkan bagi yang positif, baik dengan penyakit bawaan atau tidak.

"Harapannya seluruh kabupaten juga menyediakan satu hotel sebagai tempat karantina," pungkasnya.

Baca juga: Penyedia Tes Usap Mandiri Harus Transparan Guna Hindari Kecurangan Harga

Baca juga: Belajar dari Kabupaten Sitaro yang Bebas dari Penularan COVID-19



Berita Terkait