Kelaparan Mengancam Mozambik Setelah Topan Hancurkan Ladang Pertanian | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto : Kompas

Kelaparan Mengancam Mozambik Setelah Topan Hancurkan Ladang Pertanian

Ceknricek.com -- Fulai Joaquim memiliki cukup makanan untuk memberi makan 10 anaknya selama satu pekan lagi, mungkin dua. Tapi selanjutnya, ia mengatakan "semua berada di tangan Tuhan".

Topan mencabut tanaman singkongnya dari tanah dan cuma meninggalkan akarnya di ladang. Lalu banjir yang terjadi sesudah topan menerjang menyapu bersih tanaman jagungnya.

"Banyak air mata mengalir," kata Joaquim (45), sebagaimana dilaporkan Reuters--yang dipantau Antara di Jakarta, Senin (1/4) malam. Ia berjalan dengan lesu melewati sebidang kecil tanah yang diselimuti lumpur dan rumah ranting di Nhampuepua, yang juga hancur oleh topan. "Semua orang kelaparan.

"Ratusan anggota masyarakat pedesaan terperosok ke dalam krisis pangan setelah Topan Idai memporak-porandakan seluruh Mozambik Tengah pada 14 Maret lalu. Pemerintah memperkirakan lebih dari 700.000 hektare lahan pertanian direndam banjir, sehingga banyak petani tak memiliki apa-apa untuk dipanen.

Dari udara, beberapa kilometer tanaman terlihat rata dengan tanah, seperti rambut tipis yang licin.

Lebih dari 750 orang meninggal akibat topan dan hujan lebat sebelum bencana alam tersebut melanda Mozambik dan dua negara lain di Afrika Selatan--Zimbabwe dan Malawi.

Topan Mozambik. Sumber : Kompas

Dua pekan kemudian, saat operasi pencarian dan pertolongan dilancarkan, pusat perhatian ialah memberi makan para penyintas.

Impor jagung ke Mozambik dapat berlipat tahun ini dari biasanya 100.000 ton, kata Wandie Sihlobo, ahli ekonomi di Perhimpunan Agrobisnis Afrika Selatan, Agbiz. Kondisi itu bisa membuat harga jadi tidak menentu.

"Makanan, keamanan, kebijaksanaan, semuanya telah porak-poranda," kata Direktur Program Pangan Dunia untuk Afrika Selatan, Lola Castro, kepada Reuters di bandar udara di Kota Beira--yang diterjang topan.

"Kami harus melakukan peningkatan dengan cepat," katanya.

Para petani juga memerlukan benih untuk ditanam kembali sesegera mungkin. Topan tersebut menerjang, hampir satu bulan sebelum panen utama jagung, tanaman pokok wilayah itu.



Berita Terkait