Kemalingan Uang di Pesawat Garuda | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day

Kemalingan Uang di Pesawat Garuda

Ceknricek.com - Sabtu (28/4) Penumpang pesawat Garuda GA 717 dari Melbourne tujuan Jakarta kehilangan uang dalam kabin pesawat.GA 717 take off dari Melbourne pukul 06.15 waktu setempat dan tiba di Bandara Soekarno Hatta pukul 10.30 WIB. Perbedaan waktu Melbourne lebih cepat tiga jam dibandingkan Jakarta.

 Ardhan Rhamanov Negara (14 tahun)

Penumpang naas itu,  Ardhan Rhamanov Negara  (14 tahun). Pelajar kelas delapan itu baru pulang liburan  bersama ayah dan bundanya. Is kehilangan uang sekitar Rp. 15 juta. Terdiri dari 10 lembar pecahan USD 100 dan rupiah sebanyak 1,2 juta. Hilang dari dompet yang ditaruh dalam tas slempang.

 


Tas ketinggalan
 

Cerita kehilangan bermula setelah Ardhan menyadari tas slempangnya ketinggalan di pesawat. Itu terjadi setelah ia keluar dan tiba di area penjemputan Terminal 3 Bandara Soetta. Sekitar 20 menit setelah meninggalkan pesawat.

Bersama ibunya, Nurtanti Mochtar Sainan, Ardhan melaporkan kejadian itu kepada bagian Lost & Found Garuda di Bandara. Laporannya diterima oleh Fanny Penturi, staf di bagian itu. Selanjutnya Fanny meneruskan laporan ke bagian sekuriti Angkasa Pura 2. Bagian sekuriti menugaskan Ayanto untuk mencari ke pesawat. Dalam waktu 20 menit, tas slempang ditemukan dalam pesawat. Setelah  diperiksa sebelum timbang terima, ternyata uang di dompet dalam tas itu sudah hilang.

“Saya ketemu tas slempang itu di kolong kursi 33 A yang diduduki Ardhan dalam keadaan tertutup selimut”, cerita Ayanto kepada ceknricek.com yang menghubungi pertelepon Sabtu (28/4) siang.

Nurtanti heran soal selimut itu. Menurut ibu Ardhan, dia yakin betul selimut tidak ada di kursi Ardhan. “Begitu mau mendarat saya kumpulkan selimut dan menaruhnya di kursi seberang,” ungkap Nurtanti. Ardhan duduk di kursi bagian jendela pesawat.

Nurtanti  menepis dugaan tas digerayangi penumpang lain, seperti lazim terjadi. “ Tidak mungkin. Pertama,  Ardhan tidak pernah ke toilet sepanjang 7 jam penerbangan. Kedua, tas itu ditaruh ditindih kakinya. Ketiga, kalau saya ke toilet, ayah Ardhan tetap dikursinya.

 

 Boarding Pass

Petugas cleaning service

Ayanto bercerita pada waktu memasuki pesawat mencari tas dia bersamprokan dengan dengan dua supervisor cleaning service. Dia terus terang menaruh curiga kepada dua petugas itu karena beberapa faktor. Pertama, petugas itu belum waktunya masuk pesawat. Itu masih giliran petugas  pengumpul selimut dari Gapura. Gapura adalah perusahaan yang menangani Ground Handling di Bandara. Mereka belum masuk pesawat untuk bekerja. Sesuai SOP, setelah petugas  pengumpul selimut bekerja baru bagian cleaning service masuk.

“Waktu saya tanya, kedua orang itu bilang dia buru-buru masuk pesawat karena ada tugas lainya yang mendesak menunggu,” ungkap Ayanto.

Dua petugas itu, Ahm dan Sya, sudah pulang ketika Ardhan melaporkan ketinggalan tasnya. Handphone keduanya ketika dihubungi sama-sama tidak menyahut. “Siang ini juga kami akan hubungi ke rumahnya,” janji Ayanto.

 

Laporan Kehilangan

Bukan yang pertama
 

Kejadian  ini bukan sekali terjadi. Tahun lalu pernah ada penumpang Garuda mengalami juga.Kehilangan uang Rp. 100 juta. Berbeda dengan kejadian Ardhan, penumpang tahun lalu ( masih di terminal 2) tasnya tertinggal di atas bus. Tetapi uang itu bisa ditemukan ketika petugas sekuriti melakukan pengusutan. Yah, yang terlibat petugas bus itu,” kisah Fanny.

Cerita Ayanto  lain lagi. Menurut dia baru sekali ini terjadi  penumpang  Garuda alami kehilangan uang.  Yang dulu pernah terjadi penumpang China Airlines kehilangan uang  di pesawat. “Tapi yang mencuri sesama penumpang dari China juga. Itu juga bisa diselesaikan,” kata Yanto.

Vice President Communications Garuda Indonesia Hengki Heriando yang dihubungi sebelumnya berjanji untuk segera melakukan investigasi atas kehilangan uang Ardhan dalam pesawat. “ Kami sudah minta semua petugas terkait turun tangan menangani kasus ini,” janji Hengki.



Berita Terkait