Oleh Redaksi Ceknricek.com
02/05/2020, 17:21 WIB
Ceknricek.com -- Memasuki hari keempat masa observasi di Natuna, 285 WNI dari Wuhan, China --termasuk kru dan tim penjemput-- dalam keadaan sehat.
Informasi itu disampaikan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono, Rabu (5/2). "Sejauh ini tidak ada peningkatan suhu tubuh yang terdeteksi termasuk keluhan batuk, pilek, sesak napas yang diduga ada hubungannya dengan novel coronavirus," katanya seperti dilansir Antara.
Menurut dia, WNI yang menjalani masa observasi itu dievakuasi dari Wuhan, China ada 238 orang, petugas dari Kementerian Luar Negeri (5), kru pesawat Batik Air (18) dan tim penjemput (24).
Saat ini pemerintah telah menambah tujuh orang tim psikologi yang bergabung bersama dengan dokter spesialis paru, penyakit dalam, jantung, anestesi dan kebidanan. Selain mereka, ada dokter umum dan perawat yang bertugas di rumah sakit lapangan yang siap 24 jam memberikan pelayanan medis.
Baca Juga: Menkes: Tak Ada Kompensasi Apapun Natuna Jadi Tempat Evakuasi WNI dari Wuhan
Anung Sugihantono menambahkan, tim juga melakukan pengawasan dan pengendalian lingkungan termasuk pemeriksaan makanan dan melakukan desinfektan di meja dan alat makan tiga kali sehari setelah digunakan.
Tim juga melakukan pengawasan kebersihan lingkungan, pengelolaan sampah, pengawasan kualitas air dan pemberian kaporit di kolam penampungan dan tangki reservoir di posko itu. "Pengamatan langsung semua warga negara kita di dalam melakukan aktivitas riang gembira. Makanan dinikmati semua," katanya.
Kunjungan Menhan dan Menkes
Pada hari yang sama, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama Menkes Terawan Agus Putranto mendatangi Natuna untuk mengecek penanganan masa observasi.
"Menhan mengecek semua kelayakan pangkalan militer yang digunakan sebagai tempat observasi bagi 238 WNI tersebut," kata Jubir Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak kepada wartawan di Jakarta Rabu (5/2).
Sumber: Antara
"Beliau (Prabowo) menyesalkan dan mohon maaf kepada 238 WNI di sana, karena aturan yang ketat selama masa observasi tidak diizinkan kontak langsung. Beliau hanya bisa menyapa dari dalam bus," ujarnya.
Namun, menurut Dahnil, Menhan Prabowo memahami langkah preventif sesuai prosedural tersebut sebagai upaya mencegah penyebaran virus korona. Hal ini menunjukkan bahwa negara siap melakukan upaya-upaya pencegahan penyebaran virus mematikan itu.
BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
Editor: Farid R Iskandar