Kemenperin Ciptakan Penyimpan Daya Listrik Portabel B4TPowerHouse | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Sindo

Kemenperin Ciptakan Penyimpan Daya Listrik Portabel B4TPowerHouse

Ceknricek.com -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) sebagai salah satu unit litbang di bawah Balai Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, menghadirkan solusi inovasi produk penyimpan energi listrik (powerhouse) yang diberi nama B4TPowerHouse.

Dalam keterangan resminya Kepala BPPI Kemenperin, Ngakan Timur Antara di Jakarta, Minggu (18/8) mengatakan produk ini mempunyai fungsi untuk menyimpan daya seperti powerbank, namun dengan kapasitas penyimpanan yang jauh lebih besar.

“Inovasi ini memberikan jawaban atas kebutuhan masyarakat akan energi listrik yang praktis dan siap digunakan kapan saja dan di mana saja, terutama pada kondisi darurat,” ujar Ngakan.

Ngakan menjelaskan, B4TPowerHouse mempunyai kapasitas 20.000 mAh dan dapat ditingkatkan sesuai dengan pesanan. Masukan untuk pengisian adalah 12 -17 VDC dan dapat dilakukan dari adaptor PLN maupun dari sumber energi baru terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Sedangkan, keluarannya dapat berupa arus searah bertegangan 5 VDC dan arus bolak-balik bertegangan 220 VAC. 

Foto: Doc. Kemenperin

Baca Juga: Kemenperin: Industri Elektronika Indonesia Semakin Kuat Seiring Peningkatan Investasi

Kepala B4T Budi Susanto menambahkan B4TPowerHouse dapat dimanfaatkan untuk perangkat elektronik seperti lampu, laptop, charging gadget dan lain sebagainya. Pengisian tergantung kapasitas dan kondisi baterainya, yang biasanya 2-3 jam, dan dapat menyalakan lampu LED sampai lebih dari lima hari.

“B4TPowerHouse dapat dibawa ke mana-mana karena desainnya seperti tas koper kecil yang praktis dan ringan sekitar 2 kilogram, serta tahan hujan,” kata Budi.

Menurutnya, inovasi ini merupakan salah satu dari upaya B4T dalam pengembangan teknologi yang berbasiskan baterai ion lithium. Baterai ion litium saat ini terbilang canggih karena mampu menyimpan energi listrik yang besar pada ukuran dan berat baterai yang lebih ringan dari jenis baterai lainnya.

“Penelitian dan pengembangan ini akan memanfaatkan sumber daya mineral lokal Indonesia yang kaya, dan dibangun oleh para peneliti Indonesia yang tangguh,” ujarnya. Inovasi ini merupakan prioritas riset nasional dan sejalan dengan kebijakan pemerintah, yaitu Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) serta Making Indonesia 4.0 untuk sektor prioritas seperti industri otomotif dan elektronika.

“Diharapkan dengan kemajuan pengembangan teknologi ini akan memberikan manfaat kepada masyarakat yang membutuhkan ketersediaan listrik yang andal dan ekonomis,” tambahnya.

Budi menceritakan, awal pengembangan produk B4TPowerHouse untuk menjawab permasalahan kebutuhan energi di daerah-daerah yang belum terjangkau aliran listrik. Ke depan, produk ini bisa dikembangkan lebih lanjut untuk dijadikan sebagai sumber energi bagi kebutuhan yang lebih luas.

B4T juga mengembangkan beberapa varian produk baterai lainnya dengan kapasitas serta fungsi penggunaan yang berbeda-beda. Produk-produk tersebut meliputi baterai telepon genggam yang memiliki kapasitas 2.000 mAh, power bank dengan kapasitas sebesar 7.000 mAh, serta baterai untuk motor listrik.

Penelitian tentang pengembangan produk-produk baterai ini sudah dilakukan sejak 2013 lalu. Penelitian pada mulanya difokuskan pada pengembangan sel baterai, lalu dilanjutkan dengan pengembangan dari masing-masing produk. “Penelitian dan pengembangan produk B4TPowerHouse mulai dilakukan sejak tahun 2017,” jelas Budi.

BACA JUGA: Cek SEJARAH, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.



Berita Terkait