Kementerian PUPR Bangun Terowongan Terpanjang di Indonesia | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Sumber : Jogja.co

Kementerian PUPR Bangun Terowongan Terpanjang di Indonesia

Ceknricek -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang membangun terowongan bawah tanah atau underpass terpanjang di Indonesia sepanjang 1,3 kilometer. Terowongan itu berlokasi di bawah Bandara Kulonprogo atau New Yogyakarta International Airport (NYIA), Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Underpass terpanjang ini merupakan bagian dari Jalan Nasional Pansela (Pantai Selatan) Jawa. Dalam pembangunannya, faktor keamanan harus betul-betul diperhatikan," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Senin (8/4).

Pembangunan terowongan bertujuan agar akses Jalan Nasional Pansela Jawa yang menghubungkan Purwokerto dan Yogyakarta tetap terbuka.

Sumber : Kementerian PUPR

Untuk menjamin keamanan underpass, Basuki memerintahkan Ketua Komite Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan Sugiyartanto yang juga Dirjen Bina Marga memperhitungkan secara cermat seluruh aspek keamanan dan keselamatan terowongan tersebut. Misalnya, jalan keluar darurat atau emergency exit perlu ditambah.

Basuki juga meminta kontraktor, Kerja Sama Operasi PT WIKA dan PT MCM, memperhatikan aspek saluran air terowongan untuk menghindari terjadinya banjir. Selain itu, aspek seperti Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan kebersihan juga perlu ditingkatkan.

"Jalan nasional tidak boleh berdebu akibat keluar masuk mobil proyek. Oleh karenanya mobil proyek harus bersih, baik keluar maupun masuk lokasi proyek, sehingga tidak mengganggu kenyamanan pengguna jalan," katanya.

Sebagai dukungan untuk pembangunan Proyek Bandara Baru Yogyakarta yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), Basuki mengatakan Kementerian PUPR bersama PT Angkasa Pura I (Persero) akan menangani permasalahan banjir yang sempat terjadi pada Maret 2019.

Sumber : Goodnews

Pembangunan underpass yang dilakukan sejak November 2018. Pengerjaannya kini sudah mencapai 30 persen dan ditargetkan selesai pada Desember 2019. Biaya pembangunan bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)/Sukuk Negara Tahun Anggaran 2018-2019 sebesar Rp293,18 miliar.



Berita Terkait