Ceknricek.com -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jendral Bina Marga menargetkan pembelian 2.542 ton aspal untuk 65,8 km jalan.
Dilansir laman website, pu.go.id, Rabu (10/4), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan hal itu sebagai pemanfaatan aspal karet yang tersebar di 9 provinsi melalui 12 paket pekerjaan preservasi jalan dengan total panjang efektif 65,8 km.
Menurut Basuki, penggunaan aspal karet selain membuat kualitas jalan lebih bagus dibandingkan aspal biasa, juga upaya menyerap hasil karet petani lokal di tengah penurunan harga karet dunia.
“Di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2019 ada 33 km jalan yang pengaspalannya menggunakan campuran karet dan akan terus diperluas. Nantinya perkerasan jalan tol kita akan pakai aspal karet juga," ujar Basuki. "Kelebihannya lebih kuat karena daya lenturnya tinggi sehingga apabila menahan beban berat, penurunannya kualitas jalan tidak cepat,” katanya.
Basuki menambahkan, Kementerian PUPR telah memiliki pedoman sebagai acuan pemanfaatan karet untuk aspal yang telah disampaikan kepada Kementerian Dalam Negeri melalui Kementerian Koordinator Perekonomian yang kemudian disampaikan kepada seluruh Pemerintah Daerah.
Untuk pembelian bahan olahan karet (Bokar) dari petani, pada 2019 pemerintah menargetkan sebanyak 2.504 ton atau setara 1.252 ton SIR 20. Selanjutnya bokar diolah menjadi bahan aspal karet (SIR 20) dan menghasilkan 17.889 ton aspal karet.

Foto: Doc. Kementerian PUPR
Pembelian bokar di antaranya dari Provinsi Jambi direncanakan 835 ton dari 11.000 petani dengan harga Rp8.500 per kg. Hingga 26 Maret 2019 telah terealisasi 20 ton dari 139 petani seharga Rp9.000.
Di Provinsi Palembang direncanakan 1.096 ton dari 13.300 petani dengan harga Rp8.500 per kg terealisasi 311 ton dari 2.912 seharga Rp7.700 - Rp11.000 per kg.
Di Provinsi Lampung ditargetkan sebanyak 586 ton dari 7.700 petani dengan harga Rp8.500 per kg baru terealisasi sebanyak 45 ton dari 302 petani seharga Rp9.000 - Rp10.000.
Semakin luasnya pemanfaatan aspal karet diharapkan akan menaikkan nilai jual karet petani dari semula Rp6.500 di tahun 2018, kini harganya sudah ada yang mencapai Rp10.000.
Pengadaan Bokar dilakukan secara bertahap untuk menghindari penyimpanan dalam waktu lama yang dapat menyebabkan karet alam rusak. Sebagian dari bahan olahan karet tersebut akan dihibahkan ke provinsi dan kabupaten yang sudah mencanangkan penerapan aspal karet.

Foto: Doc. Kementerian PUPR
“Dalam 1 km jalan dibutuhkan 2,7 ton karet. Ini sebetulnya hampir sama tujuannya dengan aspal plastik. Kalau aspal plastik tujuannya untuk menjaga lingkungan. Kalau aspal karet disamping sebagai campuran aspal juga bertujuan membeli karet dari petani,” kata Basuki.
Indonesia merupakan salah satu produsen karet alam terbesar di dunia. Setiap tahun produksi karet alam Indonesia mencapai 3,2 juta ton, dan 0,6 juta ton diantaranya dimanfaatkan industri dalam negeri, sementara 2,4 juta ton lainnya di ekspor.