Ceknricek.com -- Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo mengkhawatirkan aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja yang berlangsung beberapa hari belakangan.
Menurutnya, kerumunan aksi unjuk rasa berpotensi jadi klaster penularan COVID-19. Hal ini cukup mencemaskan, sebab berdasarkan data Satgas COVID-19, 70 persen pasien corona adalah orang-orang yang tidak keluar dan berdiam di rumah saja.
“Nah, dari mana mereka tertular COVID-19? Dari orang-orang yang keluar rumah dan membawanya ke rumah, “terang Doni dalam jumpa pers daring di Media Center Graha BNPB, Jakarta, Senin (12/10/20).
Sumber: Ceknricek.com
Atas dasar itu, ia mengajak masyarakat untuk tidak membuat kerumunan sekaligus menghindari kerumunan saat berada di luar rumah.
Lebih lanjut Doni mengungkapkan para pengunjuk rasa bisa saja sehat namun ia membawa virus corona ke rumah dan menyebarkan ke anggota keluarga lainnya yang berisiko tinggi. Virus corona sangat berisiko terhadap kelompok usia manula, dan orang-orang memiliki penyakit bawaan. Sekitar 80 persen angka kematian COVID-19 berasal dari kelompok usia rentan.
Kepala BNPB ini mengajak agar semua elemen masyarakat mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, cuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak, bukan saja demi keluarga tapi juga untuk para medis, dokter dan perawat.
Doni Monardo mengungkapkan lebih dari 50-an persen tenaga medis yang terpapar COVID-19 yaitu para dokter umum. Artinya, para dokter ini paling rentan terinfeksi corona dari orang-orang yang berhubungannya tanpa perlengkapan medis yang seharusnya.
Agar tetap sehat dan terhindari dari COVID-19, Doni berpesan kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing serta meningkatkan imunitas tubuh lewwat makan makanan bergizi, tidur teratur, rajin berolahraga dan selalu minum vitamin.
Baca juga: Update Korona 12 Oktober, Bertambah 3.267, Total Positif 336.716 Kasus
Baca juga: Satgas Perkenalkan Tiga Wajib Dalam Pencegahan COVID-19