Kisah Pejuang Keumalahayati Diangkat ke Komik | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak

Kisah Pejuang Keumalahayati Diangkat ke Komik

Ceknricek.com - Marcella Zalianty ingin mengenalkan pejuang perempuan Indonesia yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat, khususnya generasi milenials.

Pejuang tersebut adalah Laksamana Keumalahayati, wanita yang sangat berpengaruh dalam politik militer kerajaan Aceh Darussalam pada abad ke-16. 

Sebagai penggagas, Marcella Zalianty menyuguhkan cerita Keumalahayati melalui sebuah komik. Pemilihan Keumalahayati karena ia terinspirasi dari sosok Wonder Women, yang kuat. 

Bedanya, Keumalahayati adalah figur nyata, sedangkan Wonder Women adalah tokoh fiktif asal Amerika. Selain itu, Laksamana Keumalahayati juga merupakan perempuan heroik dalam sejarah armada laut Nusantara. 

"Yang menginspirasi saya, Keumalahayati itu simbol perempuan, dia tidak menunggu nasibnya, tapi menentukan nasibnya. Saya sedih anak muda sekarang tidak tahu Keumalahayati, padahal dia pejuang yang tak kalah dengan pejuang lain yang banyak diketahui," urainya saat peluncuran komik Keumalahayati di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Senin (21/5/2018).

Tak tanggung-tanggung, ia menggandeng ilustrator Ardian Syaf. Seorang komikus yang pernah menggarap komik superheroes terbitan Marvel dan DC Comics, seperti Batman, Superman dan X-Men. Adrian berkolaborasi dengan ilustrator asal Yogyakarta, Aris Naka Abee. 

Tangan dingin mereka sukses memberi sentuhan mewah komik Keumalahayati. Gambar, warna, maupun karakter dalam komik tersebut begitu terlihat apik, membuat liar imajinasi. 

Meski begitu, Ardian Syarief mengaku ragu saat pertama kali mendapat tawaran untuk menggarap komik Keumalahayati. Sebab, selama bertahun-tahun berkarier di industri Amerika, ia selalu menggambar superhero pria yang berotot dan kekar. 

"Jadi saat saya ditantang gambar superhero perempuan sempat ragu. Selama bikin, istri saya selalu protes kok ini wajahnya laki-laki. Tapi itu masukan jadi saya berusaha lebih cantik perempuan yang saya gambar," jelas Ardian. 

Sedangkan untuk cerita, komik Keumalahayati ditulis oleh Edna Caroline, pemenang KASAU Award 2017 bidang jurnalistik. Komik tersebut merupakan karya ke-7 wartawan senior Kompas pada rubrik pertahanan dan keamanan ini.

Edna Caroline dibantu oleh Habibie Yukezain melakukan riset tentang Keumalahayati untuk komik tersebut. Bahkan riset itu dilakukan sampai ke negara Turki.

Komik Keumalahayati edisi pertama yang diterbitkan dalam 40 halaman oleh Penerbit KPG ini sudah laris diborong oleh beberapa pihak. Seperti dari Kemendikbud yang membeli sebanyak 1.500 komik, serta Pusbang Film dan Sejarah dengan jumlah yang sama. "Lalu panglima TNI pas masih pak Gatot beli 2.000 untuk dibagikan ke kodam," ucap Marcella.

Langkah Marcella Zalianty bersama Keana Films dan tim tidak hanya sampai di sini. Ke depannya akan ada edisi lanjutan, juga wacana untuk diangkat ke layar lebar.

"Insya Allah rencananya ada dua episode dan ada spesial edition. Karena tidak mungkin semua kami ceritakan di komik. Jadi dalam komik kami buat prolog. Yang penting masyarakat dan generasi muda sudah memahami tokoh Keumalahayati ini," tutup Marcella Zalianty.




Berita Terkait