Korban Corona di Jakarta Lebih Besar dari Data Resmi? Ini Angkanya | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Sumber: Istimewa

Korban Corona di Jakarta Lebih Besar dari Data Resmi? Ini Angkanya

Ceknricek.com – Gubernur Jakarta, Anies Baswedan mengungkap fakta mengejutkan. Saat konferensi pers di Balaikota,Senin (30/3/2020), Anies merilis data dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta yang mencatat 283 jasad dikebumikan dengan protocol Covid-19. Yaitu kurang dari 4 jam selepas wafat, dibungkus plastik, menggunakan peti, dan petugas pemakamannya mengenakan alat pelindung diri ( APD). Data itu dicatat dalam kurun waktu tak sampai sebulan, yakni pada rentang 6-29 Maret 2020.

Foto: Istimewa

Data ini berbeda dengan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang pada Senin (30/3/2020) mencatat 74 orang meninggal dunia di Jakarta, dengan 698 pasien positif Covid-19 dan 48 sembuh. Perbedaan data ini diduga lantaran dua hal. Pertama, orang meninggal sebelum sempat dilakukan tes dan kedua, korban sudah dites tapi meninggal sebelum keluar hasil definitif. Alhasil, sebagian orang meninggal tersebut tidak bisa dicatat sebagai korban Covid-19.

Menurut Anies, bila angka pemakaman ini dijadikan dasar membuat perkiraan jumlah kasus positif di Jakarta, dengan case fatality rate 3%, maka potensi angka kasus positif Jakarta per 29 Maret adalah 9.430 kasus positif.

Foto: Istimewa

"Ini menggambarkan bahwa situasi di Jakarta terkait dengan Covid-19 amat mengkhawatirkan. Karena itu saya benar-benar meminta kepada seluruh masyarakat Jakarta, jangan pandang angka ini sebagai angka statistik," ujar Anies.

"(Data) 283 itu bukan angka statistik. Itu adalah warga kita yang bulan lalu sehat... Yang bulan lalu bisa berkegiatan..." imbuh dia, dengan suara bergetar. "Mereka punya anak, mereka punya istri, mereka punya saudara, dan ini semua harus kita cegah pertambahannya."

Baca Juga : Update Covid-19 Indonesia: 1.414 Kasus, 75 Sembuh, 122 Meninggal

Anies bilang, belum tentu semua jasad yang dimakamkan itu merupakan pasien Covid-19, sebagian mungkin masih berstatus suspect (dicurigai) Covid-19, karena belum dites atau hasil tes belum rilis saat meninggal. Keadaan tadi, menurut dia, menunjukkan bahwa kondisi Jakarta sebagai pusat pandemi Covid-19 di Indonesia masih amat mengkhawatirkan.

Baca Juga : WHO: Pandemi Covid-19 Telan 30 Ribu Korban Jiwa di Seluruh Dunia

Berangkat dari sana, Anies meminta warga DKI Jakarta serius melakukan pembatasan aktivitas, atau yang dikenal sebagai physical atau social distancing. Ia meminta warga Jakarta lebih disiplin untuk tinggal di rumah.

"Tinggal lah di rumah, disiplin untuk menjaga jarak, lindungi diri, lindungi keluarga, lindungi tetangga, lindungi semua," kata eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu. "Jangan sampai Dinas Pertamanan dan Hutan Kota yang mengurusi makam ini punya angka yang lebih tinggi lagi. Mari kita ambil tanggung jawab semuanya," pungkas Anies.

BACA JUGA: Cek SOSOK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini



Berita Terkait