LBP Didesak Mundur Masinton | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Istimewa

LBP Didesak Mundur Masinton

Ceknricek.com--Geger soal penundaan pemilu, membuat Jokowi akhirnya meminta agar pembantunya tidak bicara soal penundaan pemilu dan perpanjangan periode jabatan presiden. Jokowi menegaskan Pemilu 2024 tidak akan ditunda.Anggota DPR RI Fraksi PDIP Masinton Pasaribu pun mempertanyakan keberadaan menko Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) yang sempat pamer memiliki big data penundaan pemilu. Menurut Masinton, penolakan Jokowi itu merupakan tanggung jawab seorang pemimpin mengambil alih kekacauan yang dibuat bawahannya.
"Ketika muncul gelombang penolakan perpanjangan periode masa jabatan presiden. Akhirnya Presiden Jokowi menyampaikan kembali secara tegas dan gamblang bahwa tidak ada rencana agenda penundaan pemilu maupun perpanjangan masa periode jabatan presiden. Sikap kesatria Presiden Jokowi ini adalah bentuk tanggung jawab seorang pemimpin mengambil alih tindakan keblinger bawahannya yang congkak dan semena-mena kepada rakyat," kata Masinton dalam keterangannya, Senin (11/4/22).
Namun Masinton lantas mempertanyakan ke mana menko hingga elite yang belakangan mendukung 3 periode masa jabatan presiden. Padahal, kata dia, para menko Jokowi tidak punya kewenangan berbicara terkait politik.
"Pertanyaannya adalah ke mana menko yang menggalang dukungan palsu 3 periode masa jabatan presiden tersebut? Di mana batang hidung menteri pongah sok merasa paling kuasa itu? Kenapa bukan menko tersebut yang menjelaskan kepada publik dan massa aksi yang melakukan penolakan perpanjangan 3 periode masa jabatan presiden. Bahwa gagasan di atas bukan berasal dari Presiden Jokowi, melainkan dari dirinya sendiri sebagai menko yang sebenarnya tidak memiliki kewenangan di bidang politik," kata Masinton.

Masinton pun menyarankan agar menko yang sempat menyebarkan persoalan big data penundaan pemilu mundur dari jabatannya. Politikus PDIP ini lantas berbicara soal demonstrasi mahasiswa hari ini terkait penundaan pemilu. Dia meminta agar demonstrasi mahasiswa dimaknai sebagai kritik kepada elite tua yang serakah dan rakus jabatan.
"Aksi demonstrasi massa mahasiswa harus dimaknai sebagai kritik dan perlawanan anak muda terhadap elite tua yang rakus jabatan dan serakah ingin menguasai sumber daya kekayaan alam Indonesia. Bahkan untuk mencapai tujuan keserakahannya secara terang-terangan berupaya membajak konstitusi dan menenggelamkan demokrasi. Panjang umur pemuda Indonesia melawan keserakahan elite tua rakus pembajak konstitusi," pungkas Masinton.


Editor: Ariful Hakim


Berita Terkait