Ceknricek.com -- Kabar duka datang dari dunia sepakbola Indonesia. Legenda Ricky Yacobi meninggal dunia. Ricky Yacobi meninggal pada Sabtu (21/11/20). Dia diduga mengalami serangan jantung saat sedang bermain sepakbola untuk ajang silaturahmi dengan tajuk Trofeo Medan Selection di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta Pusat.
Pria 57 tahun asal Medan ini sempat mencetak gol dan melakukan selebrasi sebelum terjatuh hingga tak sadarkan diri. Mantan pemain PSMS Medan hingga Arseto Solo ini sejatinya sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat, namun tak tertolong.
Ricky lahir di Medan pada 12 Maret 1963. Nama aslinya adalah Ricky Yakob, namun ada satu huruf "i" ditambahkan sepulangnya dari Jepang.
Karier sepakbolanya dimulai di tanah Medan. Dia bergabung dengan PSMS Medan junior hingga naik ke tim utama setelah meraih Piala Suratin. Berposisi sebagai striker, Ricky Yacobi dikenal sangat garang. Dia kerap dijuluki Paul Breitner-nya Indonesia dan mengandalkan kecepatan dalam bermain.
Sumber: Istimewa
Asian Games 1986 di Korea Selatan menjadi momen top Ricky. Bertemu Uni Emirat Arab di perempatfinal Asian Games, Ricky mencetak gol Indah pada menit ke-49, meneruskan umpan Yonas Sawor dengan tendangan voli tanpa sedikit pun menyentuh tanah. Indonesia menang adu penalti 4-3.
Nasib baik belum berlanjut untuk Timnas Indonesia. Skuad Garuda kalah 0-4 di semifinal oleh tuan rumah.
Ricky Yacobi meraih hasil manis bersama Timnas Indonesia di ajang SEA Games 1987. Tim sepakbola Indonesia meraih medali emas dan Ricky Yacobi pada ajang itu sempat mengemban kapten.Ricky Yacobi kemudian diboyong klub asal Jepang, Matsushita FC. Dia ternyata sudah dilirik dari Matsushita pada jangka waktu yang lama.
Ricky Yacobi pernah menuturkan bahwa klub tersebut memantau saat Indonesia diundang tampil di Kings Cup, Bangkok. Ada pula pertemuan Indonesia vs Jepang pada Pra-Piala Dunia atau Pra-Olimpiade di Gelora Bung Karno.
Karier Ricky tak panjang di Jepang. Setelah empat pertandingan, dia mengalami cedera cukup parah. Ricky hanya bertahan satu tahun di Negeri Sakura sebelum akhirnya kembali ke Tanah Air dan membela Arseto Solo lagi.
Ricky Yakobi menutup karier di PSIS Semarang pada 1995. Kemudian setelah gantung sepatu sibuk mengurus Sekolah Sepakbola yang diberi nama SSB Ricky Yacobi.
Baca juga: Mengenang Ramang, Legenda Sepakbola Indonesia