Lima Kecamatan di Malang Diterjang Banjir Bandang Hingga Tanah Longsor | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Istimewa

Lima Kecamatan di Malang Diterjang Banjir Bandang Hingga Tanah Longsor

Ceknricek.com -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang mencatat hingga Senin malam terdapat beberapa titik banjir dan tanah longsor di wilayah selatan. Setidaknya ada lima kecamatan yang dilaporkan mengalami kejadian bencana alam.

Kepala BPBD Kabupaten Malang M. Nur Fuad Fauzi mengungkapkan, lima kecamatan yang dilaporkan mengalami bencana banjir bandang hingga tanah longsor, yakni Kecamatan Tirtoyudo, Ampelgading, Pagak, Donomulyo, dan Sumbermanjing Wetan.

"Donomulyo air bah juga (dilaporkan), di Pagak air bah, yang cukup parah di Sumawe ada beberapa titik. Di sini ada Sitiarjo, Tumpakrejo, beberapa ada yang longsor. Di Kecamatan Ampelgading terparah di Lebakharjo, beberapa ada yang Mulyoasri, itu longsoran - longsoran, di Tirtoyudo, ada dua titik parah Purwodadi dan Pujiharjo," kata Nur Fuad, pada Senin malam (17/10/22).

Sementara itu Bupati Malang Sanusi mengatakan, di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan sendiri ada 540 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir. Namun dirinya belum mengetahui total berapa KK yang terdampak banjir dan tanah longsor, sebab pendataan sejauh ini masih terus berjalan.

"Belum tertotal semua, karena hingga malam ini masih terus dilakukan pendataan dan asesmen. Banjir bandang ini terjadi cukup mendadak, air sungai hingga meluap ke pemukiman warga. Hingga malam ini, masih terus dilakukan pendataan oleh para Camat terhadap masing-masing wilayahnya, atas terdampak banjir. Namun alhamdulillah, sejauh ini tidak ada korban jiwa," ujar Sanusi, secara terpisah.

Pihaknya telah menginstruksikan ke BPBD agar membuat dapur umum guna memenuhi kebutuhan makan dan logistik warga. Di Desa Sitiarjo sendiri posko dapur umum difokuskan di GKJW Sitiarjo, yang telah mendistribusikan 1.800 paket makanan ke warga terdampak banjir.

"Teman-teman BPBD dibantu relawan bisa memproduksi 800 paket atau bungkus yang siap disalurkan ke warga masyarakat. Sehari bisa 1.800 paket makanan untuk warga terdampak musibah. Satu alat penanak nasi itu sekali memasak beras bisa 100 kilogram. Proses pembagian makanan diantar langsung BPBD bersama tim relawan gabungan, menggunakan perahu karet," pungkasnya.


Editor: Ariful Hakim


Berita Terkait