Ceknricek.com - Tanggal 10 Desember 2018 diperingati sebagai Hari Perkebunan 2018 di Indonesia. Hari Perkebunan ke-61 ini mengangkat tema “Sinergi dan Akselarasi Kejayaan Perkebunan”.
Dalam memperingati hari tersebut, banyak pihak yang berkecimpung di dunia perkebunan Indonesia melaksanakan kegiatan. Salah satunya adalah Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), sebuah forum kolaborasi pemerintah kabupaten. Forum ini berkumpul untuk menciptakan pembangunan berkelanjutan (sustainable) yang memiliki dampak nyata pada lingkungan dan masyarakat.
LTKL merupakan usaha untuk dapat membangun ekonomi, sosial, dan pelestarian alam secara seimbang.
Dalam mewujudkan tujuannya tersebut, LTKL menggagas kegiatan Masterclass Investasi Lestari Seri Komoditas. Acara tersebut disilenggaran dengan kolaborasi berbagai pihak mulai Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), Tropical Forest Alliance (TFA) 2020, dan Carbon Disclosure Project (CDP).
Peluncuran kegiatan tersebut digelar di Tebu Hotel, Bandung, Minggu (9/12) lalu. Tujuannya untuk mempersiapkan kabupaten untuk berinvestasi secara lestari. Hal ini karena kabupaten memiliki peran penting dalam perkembunan. Direktur Jenderal Perkbenunan Kementerian Pertanian Ir Bambang, MM mengungkapkan hal tersebut saat membuka acara.
“Peran kabupaten menjadi sangat penting karena sektro perkebunan memerlukan kontribusi daerah untuk mengangkat daya saing perkebunan nasional,” ungkap Bambang.
Pemerintah kabupaten pun sudah bergerak dalam menciptakan iklim investasi sektor komoditas yang menarik. Beberapa hal yang dipersiapakan adalah perizinan yang cepat, penyederhanaan birokrasi, kebijakan investasi yang ramah, serta penyediaan dukungan infrastruktur.
Ketua Program Pengembangan Bisnis Lingkar Temu Kabupaten Lestari, Nelson Pomalingo menyampaikan pendapatnya terkait peran kabupaten dalam pembangunan ekonomi nasional.
“Sudah saatnya kabupaten menjadi aktor kunci dalam pembangunan ekonomi Indonesia, sebuah pembangunan yang berkelanjutan dimana manusia serta alam menjadi titik pusatnya,” ujar Nelson yang juga menjabat sebagai Bupati Gorontalo.
Kehadiran berbagai perangkat dinas pemerintah kabupaten dalam kegiatan tersebut menunjukkan keseriusan dalam membangun kemajuan sektor perkebunan. Seluruh peserta dari berbagai kabupaten berbagi informasi dan pembelajaran terkait cara efektif dalam mengembangkan investasi komoditas lestari di daerahnya.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), Najmul Akhyar menginginkan agar seluruh pihak saling melengkapi.
“Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak penting untuk mendukung perkembangan ekonomi, lewat peningkatan daya saing usaha, kapasitas teknis pelaku usaha, identifikasi permintaan ekspor. Kerjasama antar kabupaten untuk pengembangan bisnis berdasarkan potensi daerah masing-masing agar saling melengkapi dalam hal kerjasama bisnis," ucap Bupati Lombok Utara itu.
Perwakilan New Zealand G2G, Fajar Anugerah menanggapi sikap antusias dari berbagai kabupaten yang hadir.
"New Zealand memiliki program Integritas Rantai Pasok (Supply Chain Integrity) untuk membantu negara lain dalam proses intervensi model dari pre-supply ke akses pasar,” kata Fajar.
Ia memberikan contoh penerapan program tersebut yakni peningkatan kapasitas petani di Lombok Utara dari hulu ke hilir.
Lebih dari 85 hadirin yang turut berpartisipasi dalam acara tersebut. Mereka datang dari berbagai golongan, mulai pakar, lembaga Swadaya masyarakat, pelaku bisnis, hingga komunitas internasional. Seluruh peserta membagi ilmu dan pengalaman masing-masing, berkolaborasi untuk meningkatkan kapasitas seluruh kabupaten yang terlibat.
Koordinator Regional Sekretariat LTKL, Indra Pramata menyampaikan harapannya terkait Masterclass ini.
“Masterclass diharapkan dapat mempersiapkan tim pengembangan daya saing daerah di kabupaten, memungkinkan adanya identifikasi data dan portfolio bisnis kabupaten,” ungkap Indra.
Setelah peluncuran, program pelatihan dan pengembangan portfolio akan diadakan di kabupaten-kabupaten terpilih. Diharapkan kabupaten dapat menghasilkan portofolio dan proposal investasi komoditas lestari yang akan ditampilkan di dalam seminar Implementation Dialogue tahun 2019. Acara tersebut akan mempertemukan pihak kabupaten dengan calon-calon investor.
"Empat portofolio Investasi komoditas lestari yang akan dikembangkan melalui masterclass meliputi rencana investasi, usulan indikator lestari, kebijakan & peraturan, serta narasi komunikasi," pungkas Indra.