Mahasiswa UMM Ciptakan Kulit Semangka Jadi Penangkal Efek Penuaan | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Sindo

Mahasiswa UMM Ciptakan Kulit Semangka Jadi Penangkal Efek Penuaan

Ceknricek.com -- Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menciptakan kulit semangka sebagai gel anti-aging untuk menahan efek penuaan. Mereka adalah, Adhea Fajarina Nugraheni, Vika Amelia Safitri, dan Kiki Vergianti Ayuningtyas menciptakan formula berupa gel anti kusam dari kulit semangka (Citrullus Lanatus).

Ardhea, koordinator kelompok mengungkapkan, seiring bertambahnya usia, kulit akan ikut menua. Penuaan atau aging menjadi proses menakutkan yang dihindari sebagian orang, terutama kaum perempuan. Salah satu solusi yang bisa dilakukan yakni dengan melakukan tindakan pencegahan maupun memperlambat proses penuaan.

"Salah satunya melakukan tindakan anti aging dengan menggunakan kosmetik dari bahan tanaman yang banyak mengandung senyawa likopen dan antosianin yang berfungsi peremajaan terhadap kulit," kata Ardhea, Senin (3/6).

Selain terdapat senyawa likopen, penggunaan kulit semangka dinilai mampu menutup pori-pori yang terbuka pada wajah dan menangkap radikal bebas yang disebabkan paparan sinar matahari dan polusi.

"Keduanya merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya penuaan dini," katanya.

Lanjut Ardhea, biasanya semangka hanya dimanfaatkan daging atau bagian yang manisnya. Sementara bagian kulitnya langsung dibuang begitu saja.

"Sehingga kita juga memanfaatkan limbah kulit tersebut sebagai bahan aktif kosmetika yang dapat mengatasi limbah dan meningkatkan nilai jual," ungkap Ardhea.

Sementara dosen pembimbing Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt., mengatakan, penelitian tiga mahasiswa program studi farmasi ini dilakukan dalam jangka waktu lima bulan. Tahapan yang dilalui yaitu persiapan bahan uji ekstrasi kulit buah, pembuatan gel anti kusam, pengujian mutu fisik dan pengujian aktivitas antioksidan gel.

Kami berharap setalah adanya penelitian ini hasilnya dapat dipublikasikan dalam seminar nasional dan memiliki potensi untuk didaftrarkan hak paten. Selain itu juga dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk membuat penelitian lainnya, harapnya.

Temuan tersebut telah didaftarkan dan lolos Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P). Karya tersebut mendapat pendanaan dari Ristekdikti sebesar Rp12.500.000.



Berita Terkait