Ceknricek.com -- Pegiat konservasi penyu di Desa Muara Upu, Kecamatan Muara Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara bersama masyarakat melepas ribuan ekor penyu ke laut Samudera Hindia, Selasa (18/2).
”Kegiatan ini sebagai upaya pelestarian alam," kata Kepala Desa Muara Upu Husnul Amir Harahap, melansir laman Antara.
Amir mengungkap, penyu yang dilepas ada yang berjenis penyu belimbing (Dermochelys coriacea) sebanyak 82 ekor, dan penyu biasa 1630 ekor.
"Terutama penyu belimbing tergolong langka. Bobot badannya bisa mencapai ratusan kilo lebih. Tingginya bisa mencapai 0,5 m, lebar badannya bisa lebih 1,3 m, dan bentang kakinya bisa lebih 2 m," ungkap Amir.
Menurut Amir, proses penangkaran penyu-penyu tersebut berlangsung selama empat bulan mulai November 2019 hingga Februari 2020 sebelum akhirnya dilepas kembali bersama masyarakat ke lautan.
Baca juga: Pemerhati Lingkungan Minta Kasus Kematian Penyu di Dekat PLTU Bengkulu Diselidiki
Dia mengklaim bahkan selama proses penangkaran telur-telur penyu tersebut juga dijaga ketat guna menghindari ancaman predator lain yang mengincar telur tersebut.
"Setiap malam selama 4 bulan itu kita bersama masyarakat patroli mengumpul mencari telur penyu di pantai. Lalu kita pindahkan ke penangkaran, setelah 50 hari menetas baru dilepas," katanya.
Menurut salah satu peserta Husnul, kegiatan ini berkat dorongan dan motivasi Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu kepada masyarakat sebagai upaya melindungi atau melestarikan satwa (penyu) langka tersebut.
"Kami berterima kasih kepada Bupati yang telah menggelontorkan anggaran seratusan juta kepada pemerintahan desa melalui ADD untuk menjaga kekayaan hayati Tapanuli Selatan ini dengan baik," ucapnya.
BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
Editor: Farid R Iskandar