Ceknricek.com Java Jazz 2019 mulai digelar di JI Expo Kemayoran, Jakarta mulai Jumat (1/3) hingga Minggu (3/3). Sejumlah kolaborasi istimewa yang menyatukan musisi Indonesia dengan internasional akan hadir di ajang tahunan itu. Dalam rangka 15 tahun penyelenggaraannya, JJF hadir dengan 100 musisi luar negeri maupun Tanah Air pada pertunjukan musik spesial bertema “Broadway” ini.
Direktur Utama Java Festival Production Dewi Gontha mengatakan festival musik ini akan mengangkat potensi musisi-musisi asli Indonesia. “Sebanyak 100 artis yang terdiri dari 35 artis internasional dan 65 musisi dalam negeri akan tampil dalam acara yang digelar selama tiga hari ini,” kata Dewi Gontha seperti dikutip Antara, di Jakarta, Kamis (27/2).
Pengunjung bisa menyaksikan penampilan deretan musisi Indonesia dan internasional seperti Bob James Trio, Gretchen Parlato, Jeff Bernat, Mac Ayres, Nathan East Band of Brother, Kneebody, Addie MS dan Twilite Orchestra feat. Lea Simanjuntak dan Bob James. Kemudian, ada Andien, Barry Likumahuwa tribute to Roy Hargrover, Dira Sugandi, Idang Rasjidi, Teddy Adhitya, Monita Tahalea, dan banyak lainnya.
Menurut Dewi, secara garis besar festival tahun ini tidak ada yang berbeda dengan tahun lalu. Jumlah panggung sebanyak 11 buah. Namun, festival tahun ini akan dimeriahkan dengan kehadiran 3 artis internasional yang akan tampil dalam special show. Mereka grup musik legendaris TOTO, artis pendatang baru Raveena, dan H.E.R yang merupakan artis peraih nominasi di ajang Grammy Awards 2019.
Perbedaan ketiga artis special show itu adalah strategi membangun pasar baru agar festival ini tetap berlanjut di masa depan. Dewi menargetkan Java Jazz tahun ini mampu meraup jumlah penjualan tiket atau penonton mencapai 115.000 orang. Kuantitas ini telah dicapai oleh festival sejak beberapa tahun terakhir. “Kami berharap jumlah penonton tahun ini meningkat terutama penonton muda lebih banyak," katanya.
Program Team PT Java Festival Production, Nikita Dompas juga mengatakan saat ini tren musik jazz telah membius generasi millenial. Hal tersebut menjadi alasan kuat JJF 2019 kali ini juga turut menghadirkan beberapa musisi jazz kekinian, walaupun alirannya bukanlah jazz murni. “Untuk bisa rangkul pasar anak muda dan dewasa, kita membuka gerbang seluas-luasnya,” kata Nikita.
Selain BNI Hall, ada 11 panggung Java Jazz Festival lainnya. Di antaranya Avrist Hall, Brava Radio Hall, Demajor, Java Jazz Stage, Kapal Api Signature Hall, Kementerian Pariwisata, MLD Spot Hall, MLD Spot Stage Bus, Teh Botol Sosro, dan Traveloka. Masing-masing panggung akan menampilkan 3-5 musisi lokal dan internasional sejak pukul 16:30 hingga pukul 00:30 WIB.
Setelah berjalan selama 15 tahun, konsistensi JJF untuk mengharumkan nama Indonesia telah dilirik oleh pemerintah. Di awal tahun ini, Kementerian Pariwisata kembali mengumumkan bahwa JFF telah masuk ke dalam 10 daftar acara atau Calender of Event (CoE) Wonderful Indonesia 2019.
JJF terpilih karena memiliki persayaratan yang telah ditentukan, yaitu nilai kreativitas, nilai komersial, dan nilai komunikasi acara tersebut, serta komitmen kepala daerah mengembangkan pariwisata.
Tidak hanya menggaet penonton dari Indonesia, festival bertaraf internasional ini juga berusaha untuk membidik pencinta jazz yang datang dari luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, Taiwan, Korea, bahkan hingga ke beberapa negara di benua Eropa dan Amerika. Dengan demikian, JFF juga membantu pemerintah untuk menggenjot target 20 juta wisawatawan mancanegara (wisman) di tahun 2019.