Mengapa Film Horor Lagi!? | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak

Mengapa Film Horor Lagi!?

Ceknricek.com - Dee Company, rumah produksi yang memutuskan untuk joint venture dengan MD Pictures pada sejumlah filmnya lagi-lagi akan mengeluarkan film bergenre horor. Layar lebar berjudul Rasuk yang dianggap sebagai amunisi ampuh demi mendulang kesuksesan.

Ketika berbincang dengan Ceknricek.com, produser Dee Company, Dheeraj Kalwani mengungkapkan alasannya kembali meluncurkan film horor di tahun 2018. Film Rasuk, yang merupakan adaptasi dari novel Risa Saraswati ini dijadwalkan tayang pada 28 Juni mendatang.

"Kekuatan bukunya Risa saya dapat dan saya mau produksi bukunya Risa. Itu sudah cukup lama saya sudah kejar selama setahun," kata Dheeraj saat perilisan trailer dan poster film Rasuk di XXI Metropole, Cikini, Jakarta Pusat (28/5/2018).

Film Horor 2018

Per tahun 2018, terhitung film horor joint venture Dee Company dan MD Pictures saja sudah ada 3 judul, termasuk film Rasuk. Selain itu ada Bayi Gaib dan Kembang Kantil.

Data jumlah penonton yang dihimpun dari filmindonesia.or.id, dua film tersebut memang masuk dalam 15 film Indonesia peringkat teratas. Kembang Kantil menempati posisi nomor 12 dengan perolehan penonton 363 ribu lebih sejak tayang perdana pada 19 April lalu.

Sedangkan film Bayi Gaib mendapat perolehan lebih baik. Tayang di bioskop Tanah Air mulai 15 Februari 2018, film garapan sutradara Rizal Mantovani ini meraih 617 ribu lebih dan berada di peringkat ke-9, satu peringkat di bawah film yang diproduseri Raffi Ahmad, The Secret: Suster Ngesot Urband Legend dengan pencapaian hampir 640 ribu penonton per 26 April.

Hasil cukup baik yang diraih oleh Bayi Gaib bisa jadi berkat nama besar Rizal Mantovani. Sutradara yang sangat melekat dengan imej film horor, selain Jose Poernomo. Apalagi kesuksesan yang ditorehkan Rizal lewat film Jelangkung di tahun 2001 silam.

Selain Rizal Mantovani, ada nama Rianty Cartwright (Farah) dan Ashraf Sinclair (Rafa) yang dipasangkan sebagai suami istri, serta Mario Lawalata. Film tersebut menceritakan tentang kebahagiaan Farah atas kehamilannya, setelah menunggu 2 tahun lamanya. Namun hal tersebut berubah menjadi petaka.

Lebih Sukses

Cukup mendulang sukses pada film sebelumnya, Dheeraj berharap agar film Rasuk mampu unggul dari perolehan penonton. Lantaran ia belum cukup puas dengan hasil dari Kembang Kantil, yang merupakan come back Nafa Urbach di layar lebar.

"Film Kembang Kantil kebetulan ya kita harus koreksi dari kesalahan ya," ucap Dheeraj Kalwani.

Nah, Dheeraj menegaskan kalau film terbarunya berjudul Rasuk, berbeda dari dua film terdahulu. Bagi Dheeraj, keunggulannya ada di segi plot yang terkemas apik dan menghibur. Ia menggandeng Alim Sudio sebagai penulis skenario, yang dianggap terbaik dari 46 film yang sudah pernah Dheeraj produksi.

"Ini horornya beda ini ceritanya bukan yang ngagetin aja tapi ceritanya kuat. Apalagi penulisnya ada Alim filmnya sudah luar biasa. Jadi ini dramanya kuat," ujar Dheeraj.

Produksi Mahal

Dheeraj Kalwani juga berucap kalau film ini dibalut dengan sentuhan thriller. Belum lagi biaya produksi dan hadirnya Shandy Aulia sebagai pemeran utama. Bahkan jika ditotal, produksi Rasuk mencapai tiga kali lipat dari Kembang Kantil.

Disebutkan olehnya bahwa Shandy merupakan artis termahal yang pernah dikontrak oleh Dee Company. Wajar saja, sebab Shandy Aulia baru saja menyelesaikan kontraknya dengan Soraya Intercine Films dan Hitsmaker Studio, setelah 15 tahun lamanya. Namun biaya yang digelontorkan dirasa berimbang dengan kualitas akting dan jumlah penggemar setia Shandy.

"Menurut saya ini yang paling the best. Karena content ceritanya kuat," tutup Dheeraj Kalwani.

Lantas, apakah film Rasuk nanti akan mendulang kesuksesan dan melebihi modal produksi yang dikeluarkan oleh Dee Company? Selain Shandy Aulia, film yang disutradarai oleh Ubay Fox ini juga dibintangi oleh Denira Wiraguna, Josephine Firmstone, dan pemain lainnya.



Berita Terkait