Mengenakan Cheongsam, Presiden Hadiri Perayaan Imlek Nasional 2020 | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: Ashar/Ceknricek.com

Mengenakan Cheongsam, Presiden Hadiri Perayaan Imlek Nasional 2020

Ceknricek.com -- Mengenakan pakaian tradisional Cheongsam warna merah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir dalam acara perayaan Imlek Nasional 2020, di ICE BSD Tangerang, Banten, Kamis (30/1).

Tak hanya presiden, Menteri Kabinet Indonesia Maju yang hadir pun turut mengenakan busana yang sama.

Kepala negara mendapat sambutan meriah melalui atraksi barongsai saat berkunjung ke pameran "China Town". Sambil tersenyum, Presiden Jokowi kemudian memberikan angpau pada barongsai dan melanjutkan peninjauan ke para pelaku usaha mikro kecil menengah yang menjajakan dagangannya.

Foto: Ashar/Ceknricek.com

Presiden Jokowi juga menghampiri booth pameran milik anak bungsunya Kaesang, yang menjajakan tiga makanan dari bisnisnya seperti pisang goreng, ayam goreng dan kopi kemasan.

Makanan khas perayaan imlek yang disediakan di acara tersebut sengaja diperuntukan bagi seluruh hadirin secara gratis.

Menurut Ketua Panitia Imlek Nasional 2020, G. Sulistiyanto, perayaan Imlek tak lagi milik suku Tionghoa melainkan milik seluruh komponen bangsa Indonesia. “Perayaan Imlek menjadi perlambang kebhinekaan kita, terlepas dari sekat etnis, agama maupun keyakinan,” ujarnya.

Ia menambahkan, perayaan tahun ini mengangkat keragaman dan persatuan yang telah menjadi keseharian perjalanan bangsa Indonesia.

Baca juga: Presiden Jokowi Resmikan Terowongan Nanjung, di Kabupaten Bandung

Sebagaimana asimilasi budaya menjadikan Tahun Baru Imlek yang awalnya adalah tradisi bangsa Tiongkok --kemudian menyebar ke pelosok dunia melalui para diaspora mereka, termasuk ke Indonesia-- bersalin menjadi sebuah agenda budaya yang dapat menjangkau dan dinikmati siapa pun.

Presiden Jokowi dalam sambutannya menekankan pentingnya budaya bekerja keras dan cepat. “Kondisi ekonomi saat ini sedang melambat, sehingga jika kita bekerja biasa-biasa aja akan sangat berbahaya bagi perekonomian Indonesia. Kerja cepat diperlukan sekarang ini karena negera yang cepat akan mengalahkan yang lambat, bukan lagi negara besar mengungguli yang lebih kecil,” katanya.

Foto: Ashar/Ceknricek.com

Presiden mencontohkan masyarakat Tionghoa Indonesia yang memiliki kultur kerja keras, “Kita harus mengakui keturunan Tionghoa adalah pekerja keras. Kalau mereka sukses, kita maklum.”

Kerja keras menjadi pesan utama presiden karena di awal pidatonya ia menyampaikan dirinya ber-shio kerbau, “Katanya saya harus bekerja keras. Padahal selama lima tahun, saya sudah bekerja super keras.” 

Perayaan yang dihadiri lebih dari 10.000 undangan ini mengangkat pula semangat kepedulian dan berbagi, seperti terasakan melalui kehadiran pengusaha mikro kecil dari kalangan masyarakat Tionghoa, yang menyediakan ragam hidangan khas perayaan Imlek, berikut pembagian amplop angpau bagi setiap hadirin, sebagai simbolisasi tanda kasih. Selain itu perwakilan kaum difabel juga tampak di antara para undangan. 

Foto: Ashar/Ceknricek.com

Sulistiyanto mengatakan, kesempatan yang semakin luas dari pemerintah bagi etnis Tionghoa Indonesia untuk mengambil peran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Membuat kontribusi kami kepada Bumi Pertiwi tak lagi identik dengan aktivitas bisnis semata, namun juga melalui beragam bentuk profesi, mulai dari pemuka agama, ustaz, politikus, aparatur sipil negara, anggota TNI/Polri, ilmuwan, aktivis sosial, seniman dan budayawan, jurnalis, olahragawan dan banyak lagi," paparnya.

BACA JUGA: Cek HEADLINE Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini


Editor: Farid R Iskandar


Berita Terkait