Ceknricek.com -- Membicarakan seniman lukis terhebat abad 20, tidak mungkin melupakan satu nama, Pablo Picasso. Sosok yang wafat tepat pada tanggal hari ini, 8 April 1973 silam itu, telah membuat dunia mengagumi karya-karyanya yang kental akan perenungan.

Picasso. Sumber : Vanidades.com
Umur 13 tahun, Picasso sudah melakukan pameran pertama, dibantu sang ayah yang berprofesi sebagai guru seni. Setelah dewasa, ia mempopulerkan gaya kubisme, dimana benda dipecahkan, dianalisis, dan diatur kembali dalam bentuk abstrak. Inilah langkah awal Picasso dalam lahirnya seni modern.
Kehidupan Awal
Pablo Ruiz Picasso lahir pada 25 Oktober 1881 di Malaga, Spanyol. Dia berasal dari keluarga yang penuh dengan kreativitas. Orang tuanya bernama Jose Ruiz Blasco dan Maria Picasso Lopez. Bakat Picasso diturunkan dari sang ayah, seorang pelukis dan guru seni.

Sumber : Visualhunt.com
Picasso merupakan anak yang serius dan terlalu dini untuk jemu menghadapi dunia. Sepasang bola matanya yang tajam seperti menandakan dia bakal ditakdirkan menjadi seseorang yang hebat.
Ketika masih anak-anak, ia mendedikasikan waktunya untuk menggambar di luar jam-jam masuk sekolah alias membolos. Picasso pergi menjelajahi jalanan Barcelona dan menggambar pemandangan kota yang ditemuinya.
"Ketika saya masih kecil, ibu saya bilang, 'jika kamu menjadi prajurit, kamu akan menjadi jenderal. Kalau kamu menjadi seorang biarawan, kamu berakhir sebagai paus'. Tapi malah sebaliknya, saya menjadi pelukis dan berakhir sebagai Picasso," katanya.
Pada usia 14 tahun, Picasso lulus ujian masuk School of Fine Arts di Barcelona. Dua tahun kemudian ia pindah ke Madrid untuk belajar di Royal Academy. Tak lama berselang, Picasso kembali ke Barcelona dan bergabung di Els Quatre Gats, tempat para penyair, artis, dan kritikus tukar-menukar ide yang diperoleh dari luar Spanyol.
Umur 23 tahun, Picasso pindah ke Paris yang merupakan kota pusat seni dunia pada masa itu. Di sana ia banyak menghasilkan karya seni yang indah dengan mengusung gaya kubisme. Ia juga menemukan teman yang memiliki pemikiran sama, Georges Braque.
Kedua orang inilah kelak menciptakan lukisan berunsur kubisme dan hal tersebut sangat mengejutkan dunia saat itu.
Lahirnya Guernica
Pasca Guernica (negara bagian Basque, Spanyol) diserang oleh pasukan Jenderal Fransisco Franco tahun 1937, dibantu kaum Fasis Jerman dan Italia lewat. Perang saudara dalam perebutan wilayah tersebut akhirnya berhasil jatuh di bawah kendali Franco, sementara sisanya dipertahankan republik.
Seorang seniman yang sedang merantau di Paris, Pablo Picasso duduk di Café de Flore untuk meminum kopi. Ia membaca berita kekejaman tersebut di surat kabar.
Melihat kengerian itulah Picasso tahu dia telah menemukan ide lukisannya untuk pameran Paris World's Fair yang acaranya tinggal dua bulan berselang.
Picasso pun mulai membuat sketsa awal dan bekerja sangat cepat. Ia mengisi sebuah kanvas besar dengan gambar yang menunjukkan kengerian perang. Tak lama kemudian dalam hitungan bulan, lukisan berjudul "Guernica" sebagai bentuk protes terhadap peperangan sukses dalam pameran di Paris World’s Fair dan menyedot jutaan mata penonton.
Lukisan itu pun berkeliling dunia sebagai alat protes terhadap perang di dunia, baik di Dresden, Berlin, Hiroshima, juga tempat-tempat lain di mana warga sipil yang tak berdaya diserang.
Pelan tapi pasti, lukisan tersebut beresonansi di kalangan aktivis anti-perang hingga akhirnya menetap di Amerika Serikat, 42 tahun kemudian (1979). Pada 1992, lukisan Guernica dipindahkan ke Museo Nacional De Arte Reina Sofia hingga kini.

Pameran Lukisan Guernica. Sumber : Artsy
Karya-Karya Pablo Picasso
Biasanya seniman masyhur ditandai dengan satu macam gaya dasar dalam teknik melukis, namun tidak dengan Picasso. Ia menampilkan ruang luas dari pelbagai gaya yang mencengangkan. Para kritikus seni memberikan banyak julukan seperti periode biru, periode merah muda, periode neo-klasik dan sebagainya.

Femme Assise Dans Un Fauteuil Karya Pablo Picasso. Sumber : Christie's
Selama hidupnya, Picasso telah menghasilkan sebanyak 20.000 karya. Menariknya, Picasso sering berganti gaya lukisan. Hal itu terjadi karena Picasso memiliki banyak teman. Seperti gaya lukisan biru dan merah jambu (karena lukisan didominasi warna biru dan merah jambu) berubah drastis ke gaya kubisme, akibat pengaruh pertemanannya dengan Georges Braque.
Gaya kubisme ini mengejutkan dunia seni, karena mengubah persepsi orang akan suatu keindahan seni. Jika sebelumnya lukisan dengan model wanita mudah dikenali, oleh Picasso dibuat drastis sehingga bentuk lukisannya sulit dikenali, seperti yang ia tuangkan melalui karya Demoiselles d’Avignon.

Lukisan Picasso Demoiselles d’Avignon. Sumber : Wikiart
Lukisan tersebut tidak sembarangan dibuat. Sebelumnya ia telah mempelajari karya pematung Iberia dan patung Afrika lainnya (patung primitif) yang biasanya berbentuk melengkung dan tidak proporsional.
Ketidaksembarangan Picasso juga dibuktikan dengan beberapa eksperimen yang sering dilakukannya, terutama pada perspektif dan distorsi yang ada pada suatu lukisan. Gaya kubisme Picasso ini mengubah wawasan dunia mengenai penilaian suatu lukisan yaitu lukisan bukan hanya sebagai keindahan seni, namun juga sebagai hasil penelitian dan eksperimen.
Inspirasi hingga Kematian
Pablo Picasso merupakan seniman yang melankolis, berkepribadian kuat, egois, dan hidupnya sangat bebas. Tak heran, karyanya banyak mencerminkan kepribadiannnya. Hal itu banyak terlihat dari karya seninya yang berkesan kontroversial dan sangat ekspresif.
Di sisi lain, kemelankolisan yang dimilikinya terungkap dari sifatnya yang sangat sensitif serta rinci dalam menilai suatu kenyataan hidup. Ia sanggup membuat kenyataan hidup sebagai sumber inspirasi karyanya.
Hal tersebut tertuang dalam lukisan periode biru yang bersuasana muram dan pesimis, itu mencerminkan masa sulit Picasso di tengah situasi yang kompetitif. Selanjutnya burung merpati, simbol perdamaian dunia, Picasso menyelesaikan seni grafis tersebut setelah terinspirasi oleh burung Melanesia, pemberian Henri Matisse.
Picasso juga menjadikan wanita sebagai sumber inspirasi. Kabarnya, setiap wanita memberikan inspirasi berbeda baginya. Misalnya dari para kekasihnya, seperti Marie-Terese Walter, ia menghasilkan karya La Reve (mimpi) yang terjual seharga US$48.402.500.

The Dream (Le Reve) Karya Pablo Picasso. Sumber : Pablopicasso.org
Dari kekasihnya yang bernama Eva Gouel, lahir lukisan Femme Assise Dans Un Fauteuil. Jadi tak heran jika Picasso dijuluki Don Juan (playboy). Selain berganti-ganti kekasih, ia juga telah menikah beberapa kali, antara lain, dengan Fernande Olivier, Marchelle Thumbert, Olga Kohklova, dan Jaqueline Roque.
Tepat pada tanggal hari ini, pada 46 tahun silam, menjadi akhir hayat bagi pelukis legendaris tersebut. Ia meninggal dunia di usia 92 tahun karena serangan jantung di kediamannya, sebuah rumah mirip istana di dekat Cannes, French Riviera.
Seperti dimuat BBC On This Day, Picasso mengalami serangan jantung dan kejang-kejang pada sekitar pukul 11.00 waktu setempat. Di ujung hayatnya, ia didampingi sang istri, Jacqueline, dan putranya, Paolo.
Goenawan Mohamad, dalam “Rivera” yang diterbitkan Tempo, 8 Agustus 2016, merangkum perjalanan kreatif Picasso “Seninya tak pernah bersedia mengikuti formula, tak pernah patuh pada apapun”. Barangkali, itulah yang menjadikan dia besar, yang membuat bayang-bayangnya tak tersingkirkan hingga saat ini.