Cenricek.com -- Salah satu mahakarya Basoeki Abdullah ternyata tersimpan lama di bangunan megah bernama Aqua Viva, di kota Nijmegen, Belanda. Lukisan berjudul 'Maria Assumpta' dikenal dengan sebutan Bunda Maria 'Jawa'.
Lukisan ini dilukis tahun 1935. Di periode tersebut, Basoeki Abdullah yang berusia sekitar 20 tahun menempuh studi seni lukis di Belanda. Saat itu, sang maestro mendapat beasiswa untuk belajar di Academie voor Beeldende Kunsten, Den Haag, Belanda pada 1933.
Dalam lukisan 'Maria Assumpta', Bunda Maria digambarkan berparas ayu khas perempuan Jawa, mengenakan kain parang, kebaya beludru berwarna gelap. Serta dilengkapi bros dan giwang yang biasa dipakai perempuan bangsawan Jawa. Tak lupa selendang dan kerudung berwarna putih.

Foto: KBRI Den Haag/Istimewa
Tak hanya berbusana khas Jawa, tapi lukisan berskala besar tersebut juga menggambarkan Bunda Maria tengah terangkat ke surga, tampak melayang di atas Gunung Merapi dan Merbabu. Gambar Bunda Maria dilingkupi oleh awan dan sinar lembut yang memancar dari telapak tangan dan kakinya.
Ada juga hamparan sawah, hutan-hutan, aliran sungai, dan juga pohon kelapa. Lukisannya mengesankan Bunda Maria tengah memberkati Indonesia.
Saat menjalani studi di Belanda, Basoeki Abdullah muda mendapatkan banyak dukungan dari pastor-pastor Jesuit di Nijmegen dan lukisan Maria Assumpta inilah yang kemudian dilukis oleh Sang Maestro sebagai tanda terima kasihnya untuk pastor-pastor Jesuit tersebut.
Tak hanya lukisan 'Maria Assumpta' saja yang berada di Nijmegen, Belanda. Tapi ada dua lukisan serupa Bunda Maria lainnya yang juga dilukis Basoeki Abdullah namun masih misteri keberadaannya.
Pastor kepala di Aqua Viva, Romo Jan Bentvelzen SJ, menuturkan ada dua versi lukisan Bunda Maria bergaya Jawa. Satu lukisan terdapat seekor ular raksasa yang melilit di salah satu gunung. Satu lukisan lainnya ada nuansa Katolik yang menyertakan unsur Tri Tunggal, ada Yesus Kristus dan Tuhan Bapa lengkap dengan mahkota bergaya raja Jawa.