Ceknricek.com - Earth Hour (Jam Bumi) merupakan kampanye global untuk mengajak penduduk bumi baik individu, komunitas, pelaku bisnis, maupun pemerintah kota untuk bersama-sama peduli pada upaya penurunan emisi karbondioksida yang memicu pemanasan global dan perubahan iklim.
Kampanye tersebut mengajak semua lapisan masyarakat menghemat listrik dengan mematikan lampu dan peralatan listrik selama satu jam.Earth Hour diperingati saban tahun setiap tanggal 30 Maret.
Sejarah Earth Hour
Pada tahun 2004, WWF (World Wildlife Fund) Australia mulai mencari solusi baru untuk menanggulangi masalah perubahan iklim yang semakin parah. Earthhour.org menulis, mereka kemudian bertemu dengan sebuah biro iklan, Leo Burnett Sydney, mendiskusikan ide-ide untuk melibatkan warga Australia dalam kampanye isu perubahan iklim.
Tahun 2005, WWF Australia dan Leo Burnett Sydney mulai mengembangkan konsep skala besar untuk mematikan semua energi di bumi. Proyek ini berjudul "The Big Flick".
Tahun 2006, WWF Australia and Leo Burnett Sydney tertantang mengambil konsep Earth Hour untuk Fairfax Media dan meminta mereka untuk mendukung acara tersebut. Mereka setuju dan sangat mendukung terselenggaranya kegiatan itu.
Dalam upaya promosi earth hour, mereka merilis sebuah film yang menampilkan Al Gore membahas isu perubahan iklim. Hal ini tentu berhasil menarik banyak perhatian dunia.
Perjuangan WWF membuahkan hasil, setelah 192 negara pada Konferensi Perubahan Iklim PBB di Kopenhagen, Denmark, setuju mengadakan kampanye earth hour di seluruh dunia. Earth Hour 2011 adalah jam bumi pertama yang melampaui waktu pemadaman satu jam.
Data tahun 2009 diikuti oleh 4.000 kota di 88 negara dengan 1 miliar partisipan. Tahun 2010 diikuti 4.616 kota di 128 negara dengan 1,5 miliar partisipan. Tahun 2011 diikuti 5.251 kota di 135 negara dengan 1,8 miliar partisipan.
Partisipasi Indonesia
Indonesia mengikuti earth hour untuk pertama kali pada tahun 2009 dengan DKI Jakarta sebagai kota yang ikut berpartisipasi.
Tahun ini Pemprov DKI Jakarta merencanakan mematikan lampu di tujuh monumen; Patung Jenderal Sudirman, Patung Pemuda Membangun, Bundaran Hotel Indonesia (Patung Selamat Datang dan air mancur), Tugu Monumen Nasional, Balai Kota (lapangan dan gedung), Patung Arjuna Wijaya (patung dan air mancur) serta Patung Pembebasan Irian Barat, dan juga kemungkinan Tugu Tani.