Ceknricek.com -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi jajaran Bursa Efek Indonesia (BEI) atas kerja kerasnya selama 2019 dalam menopang perekonomian Indonesia. Pada penutupan perdagangan hari terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level cukup baik yaitu 6.299,54 atau tumbuh 1,7 persen sepanjang 2019 ini.
Sri Mulyani mengatakan bahwa tahun ini merupakan tahun yang sangat berat bagi pelaku ekonomi, karena ada perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Oleh sebab itu, ia menyebutkan sinergi dan koordinasi perlu dilakukan antara Bursa Efek Indonesia dengan pemerintah dalam merespon adanya berbagai perubahan di tengah gejolak global agar menciptakan perekonomian yang terus tumbuh dan terjaga.
"Kita harus terus lincah dalam respon perubahan namun juga harus mampu menjaga daya tahan ekonomi sehingga bisa terus tumbuh dan terjaga secara suportif, konstruktif, dan produktif," kata Sri Mulyani dalam seremonial penutupan perdagangan saham BEI tahun 2019, Senin (30/12) seperti dikutip dari Antara.
"Pasar modal Indonesia bisa tumbuh menjadi pasar modal yang menciptakan pendalam ekonomi dan keuangan apabila reputasi dan kredibilitas dari regulator maupun SRO bisa berjalan efektif. Semoga pasar modal menjadi tempat pusat perhatian bagaimana mengembangkan secara kredibel dan menjadi tempat investasi yang betul diharapkan oleh seluruh masyarakat," tambah Sri Mulyani.
Baca Juga: BEI: 2019 Tahun Penuh Dinamika dan Tantangan
Dalam kesempatan yang sama, Menkeu mengimbau kepada industri pasar modal agar terus mendukung lima program prioritas pemerintah periode 2019-2024 dalam menciptakan Indonesia yang semakin maju. Sri Mulyani mengatakan salah satu program prioritas pemerintah adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang dicapai melalui realisasi Kartu Pra-Kerja pada awal 2020.
Selanjutnya, program prioritas kedua adalah pembangunan infrastruktur yang dinilai akan mampu menopang perekonomian Indonesia sebab dapat memberikan konektivitas di seluruh pelosok tanah air. Menkeu menilai pembangunan infrastruktur di Indonesia sudah baik dan masih perlu ditingkatkan. Untuk itu membutuhkan biaya yang besar sehingga pendanaan melalui instrumen pasar modal sangat diperlukan.
Sumber: Antara
“Saya harap pasar modal ikut peran serta karena Indonesia akan maju hanya dengan adanya infrastruktur yang baik, reliable, dan bisa menciptakan konektivitas di seluruh pelosok. Kita perlu untuk terus membangun infrastruktur dan pembiayaan serta pendanaan termasuk instrumen melalui pasar modal menjadi kritikal," kata Menkeu.
Sri Mulyani melanjutkan program prioritas berikutnya yaitu transformasi ekonomi dan reformasi birokrasi sebagai upaya untuk semakin menunjang pertumbuhan ekonomi secara sehat dan merata bagi masyarakat. Tak hanya itu, pemerintah juga sedang melakukan penyederhanaan regulasi menjadi lebih simpel, lebih cepat, dan lebih pasti sebab regulasi sebelumnya dianggap telah menghambat peningkatan ekonomi.
Untuk itu, Sri Mulyani berharap pelaku pasar modal bisa berkontribusi untuk lebih atraktif dalam menarik para investor serta melakukan inovasi pada layanan dan produk sehingga reputasi pasar modal Indonesia menjadi lebih baik.
"Saya berharap komunitas pasar modal bisa ikut mendukung baik mendukung di dalam program kerja maupun penerapan inovasi regulasi pasar modal. Kita tidak ingin perusahaan yang baik akhirnya listed-nya tidak di Indonesia karena mereka tidak percaya dengan pasar modal kita," ujar Sri Mulyani.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia (World Bank) itu menekankan perlu adanya sinergi antara pelaku pasar modal dengan pemerintah untuk menciptakan good corporate governance melalui integritas yang terjaga sehingga bisa tercipta Indonesia lebih maju.
BACA JUGA: Cek BREAKING NEWS, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini