Menko Airlangga Sebut Vaksin COVID-19 dan UU Cipta Kerja Dorong Ekonomi | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (BNPB)

Menko Airlangga Sebut Vaksin COVID-19 dan UU Cipta Kerja Dorong Ekonomi

Ceknricek.com -- Tersedianya vaksin COVID-19 dan UU Cipta Kerja menjadi penggerak ekonomi Indonesia tahun 2021.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis, (10/12/20) vaksin dan UU Cipta Kerja meningkatkan kepercayaan publik untuk beraktivitas dan mempercepat penciptaan lapangan kerja.

“Sumber dari persoalan adalah masalah kesehatan, dimana kepercayaan masyarakat untuk melakukan kegiatan sosial dan ekonomi menurun, sehingga game changer-nya adalah vaksinasi," ujarnya.

Airlangga melanjutkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara di ASEAN yang pertama mendapatkan vaksin karena akses sudah dirintis sejak awal pandemi pada Maret 2020.

Dengan hadirnya 1,2 juta dosis vaksin, lanjut dia, akan memberikan harapan dan kepercayaan masyarakat.

Politisi Golkar ini menyatakan UU Cipta Kerja merupakan reformasi struktural yang sudah lama ditunggu dan diyakini sebagai akselerator pertumbuhan perekonomian, utamanya untuk mendorong penciptaan lapangan kerja melalui pemberian kemudahan berusaha dan investasi.

Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI SURYOPRATOMO

"Penciptaan lapangan kerja sangat mendesak untuk dilakukan, karena 70 juta dari 130 juta angkatan kerja di Indonesia masih bekerja di sektor informal," imbuhnya.

Saat ini, penyusunan peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Cipta Kerja terus dilakukan dengan membuka partisipasi masyarakat dan stakeholders seluas-luasnya.

Sementara itu, lembaga internasional JP Morgan memproyeksikan pasar bursa Indonesia akan terus tumbuh positif didorong oleh kegiatan ekonomi yang mulai pulih kembali, dengan dukungan stimulus pemerintah dan implementasi Undang-Undang Cipta Kerja.

Perekonomian Indonesia pada 2021 menurut J.P. Morgan diperkirakan tumbuh sebesar 4 persen didukung oleh konsumsi sebesar 2,2 persen, investasi 1,2 persen, dan net ekspor sebesar 0,7 persen.

Sedangkan, beberapa sektor yang diprediksi akan menjadi kunci pemulihan ekonomi adalah sektor keuangan, infrastruktur/industri, dan korporasi berbasis ekonomi digital sebagai katalisator jangka menengah.

Indonesia diyakini akan mengalami booming ekonomi digital dan korporasi berbasis teknologi masa depan.

Airlangga Hartarto menambahkan ekonomi internet Indonesia saat ini mempunyai kapasitas 50 miliar dolar AS yang terdiri dari 5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan lebih dari 10 persen kapitalisasi pasar saham, yang memiliki salah satu pertumbuhan tercepat di dunia.

Baca juga: Ketua KPC PEN Airlangga Hartarto Sebut Vaksinasi COVID-19 Usai Evaluasi BPOM

Baca juga: Pemerintah Bantah Batalkan Pembelian Vaksin COVID-19 dari AstraZeneca



Berita Terkait