Menlu: Indonesia Ajak Semua Pihak Cegah Eskalasi Ketegangan di Timur Tengah | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Sumber: Setkab

Menlu: Indonesia Ajak Semua Pihak Cegah Eskalasi Ketegangan di Timur Tengah

Ceknricek.com -- Indonesia berusaha melakukan berbagai upaya untuk mencegah eskalasi ketegangan di Timur Tengah setelah serangan drone Amerika Serikat (AS) yang menewaskan jenderal senior Iran, Qassem Soleimani, di Baghdad, Irak.

Upaya tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi kepada wartawan di Emirate Palace, Abu Dhabi, UEA, Minggu (12/1) malam. Ia mengatakan, Indonesia sudah berbicara dengan Amerika Serikat, dengan Iran di tingkat Dewan Keamanan dan sudah berusaha untuk men-deputation, meng-encourage semua pihak agar eskalasi yang lebih jelek tidak terjadi lagi.

“Saya melakukan pembicaraan per telepon pada tanggal 8 malam berarti 9 pagi, karena pada saat itu Menteri Luar Negeri Vietnam baru mendarat di New York. Vietnam untuk bulan Januari ini bertindak sebagai presiden dari Dewan Keamanan PBB. Saya melakukan pembicaraan, saya mengulangi lagi spot Indonesia terhadap presidency Vietnam,” kata Menlu.

Indonesia mengharapkan Vietnam menggunakan pengaruhnya sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB agar semua pihak yang terkait dapat menahan diri sehingga tidak terjadi lebih buruk lagi. “Jadi, kita cukup banyak untuk mengirimkan pesan, untuk meng-encourage agar eskalasi yang lebih jelek tidak terjadi lagi,” tegas Menlu.

Menurut Menlu Retno, dalam pertemuan dengan Menlu UEA ia juga membahas masalah tersebut dan prinsip keduanya sama. “Kita tidak ingin situasi menjadi lebih memburuk,” ujarnya.

Baca Juga: UEA Sepakati Investasi di Indonesia Senilai Rp315 Triliun

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun juga sedikit menyinggung masalah ketegangan di Timur Tengah tersebut dalam pertemuan dengan Pangeran Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ). Namun pembahasan ini tidak fokus, karena fokus pembahasan dalam pertemuan keduanya lebih kepada masalah ekonomi.

WNI di Iran dan Irak

Ditegaskan Menlu, semua negara khawatir dengan kemungkinan terjadinya perang terbuka antara AS dan Iran. Indonesia pun yang posisinya jauh juga khawatir karena perang tidak akan menguntungkan siapapun.

Sumber: Istimewa

“Perang itu akan berpengaruh pasti terhadap ekonomi dunia yang sudah tanpa perang pun sudah tertekan, tertekan terus ke bawah,” kata Menlu.

Bagi Indonesia, yang sangat langsung adalah nasib warga negara kita. Menurut data yang ada, jumlah WNI yang ada di Iran itu lebih dari 400, sementara Irak lebih dari 800. Namun, diperkirakan jumlah yang ada pasti lebih besar dari data yang diterimanya.

“Belum lagi kita bicara mengenai WNI yang tinggal di sekitar wilayah itu yang kalau ditotal bisa jumlahnya jutaan. Jadi, kalau situasinya tidak dapat dieskalasi, diredakan maka pasti akan terpengaruh kepada warga negara kita, tetapi sekali lagi untuk antisipasi,” tutur Menlu.

BACA JUGA: Cek OLAHRAGA, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini



Berita Terkait