Menperin Optimis Industri Farmasi Punya Andil Besar Dalam Perekonomian | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto : Kemenperin

Menperin Optimis Industri Farmasi Punya Andil Besar Dalam Perekonomian

Ceknricek -- Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebut industri farmasi di Indonesia masih memiliki prospek yang baik. Bahkan industri yang menghasilkan produk kesehatan masih cukup prospektif untuk berkembang. Hal ini dipicu karena adanya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan jumlah peserta sebanyak 217 juta jiwa.

“Tentu potensi tersebut menjadi kesempatan untuk pengembangan industri farmasi di Indonesia,” kata Airlangga, di Jakarta, Rabu (27/3).

Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional 2015-2035 menyebutkan, industri farmasi dan bahan farmasi merupakan salah satu sektor manufaktur andalan yang mendapatkan prioritas pengembangan karena berperan besar sebagai penggerak utama perekonomian nasional.

“Sebagai sektor andalan masa depan, industri farmasi dan bahan farmasi, akan kami terus dorong pengembangannya melalui berbagai kemudahan dan insentif berupa pengurangan pajak maupun bea masuk yang ditanggung pemerintah serta bentuk insentif lainnya,” ujar Airlangga.

Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan, regulasi itu menginstruksikan 12 kementerian dan lembaga agar saling bersinergi dan mendukung dalam mendorong kemandirian obat nasional.

“Oleh karena itu, industri farmasi harus terus dipacu untuk ekspansi dan investasi baru. Sebab untuk menekan impor perlu ada investasi, selain itu bea ekspor produk farmasi ke banyak negara masih nol persen sehingga menjadi potensi besar bagi Indonesia dalam pengembangan sektor ini,” paparnya.

Airlangga menjelaskan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pemerintah konsisten untuk meningkatkan nilai ekspor dan mengurangi defisit melalui substitusi impor.

“Pada 2018, sektor nonmigas itu positif, sehingga harus terus digenjot agar sektor nonmigas berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional,” katanya. (Antara)



Berita Terkait